Sekilas Info

Mengenal Perayaan Masyarakat Tionghoa

Seorang Anak Sebuah Keluarga di Pasar Sungai Durian Menikmati Ba'cang Di Hari Raya Ko Ciat

Sintang | SenentangNews.com – Hari ini Jumat tanggal. 3 Juni 2022 bertepatan dengan tanggal. 5 bulan 5 menurut kalender Lunar adalah hari perayaan Peh Cun. Masyarakat Hakka (Khek)Kalimantan Barat menyebutnya perayaan Ko Ciat dan merayakannya dengan mandi bunga dan makan ba’cang.

Ilustrasi, Kalender Lunar.

Hingga di jaman modern ini, masih cukup banyak tradisi leluhur serta perayaan-perayaan yang masih dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. Yang masih teguh mempertahankan tradisi leluhur bukan hanya yang berada di belahan Asia. Di negara maju seperti di Amerika Serikat pun - utamanya yang bermukim di Chinatown - banyak yang masih teguh kepada tradisi leluhur.

Kita pasti pernah mendengar istilah Chinatown di berbagai negara, terbanyak ada di Amerika Serikat. Chinatown adalah suatu komunitas besar yang penghuninya hanya orang Tionghoa. Sebuah Chinatown disana, luasnya bisa sebesar sebuah kota kecil di Indonesia. Sementara untuk di Pulau Jawa, pemukiman masyarakat Tionghoa lebih akrab disebut dengan istilah Pecinan.

Menurut berbagai sumber, hari-hari besar masyarakat Tionghoa umumnya terlahir dari sebuah peristiwa, pergantian musim, sejarah, dan kepercayaan. Saat ini beberapa diantaranya masih dilakukan, bahkan ada yang lebih ditingkatkan cara merayakannya.

1. Perayaan Musim Semi (Chun Jie)
Biasanya jatuh pada tanggal 1 di bulan 1 kalender Lunar. Perayaan ini untuk menyambut datangnya musim semi, dan biasanya disambut sangat meriah oleh bangsa Tionghua di seluruh pelosok negeri China.

Perayaan musim semi ini, dimeriahkan dengan menempelkan sepasang syair tahun baru didepan pintu masuk. Kebiasaan ini konon ada kaitannya dengan cerita seekor mahluk yang bernama “Nian”. Setiap akhir musim dingin, Nian keluar mencari mangsa dan membunuh banyak korban. Setelah diamati, belakangan baru diketahui bahwa Nian takut kepada warna merah dan bunyi petasan.

Sejak itu, di setiap Perayaan Musim Semi orang-orang terbiasa mengenakan baju merah, saling berbagi Angpao dan membakar petasan. Tujuannya, tentu saja agar tidak diganggu oleh mahluk Nian. Nah, setelah Nian kabur, orang-orang saling mengucapkan selamat tahun baru, dan bersuka-ria untuk menyambut datangnya musim semi. Dalam rentang waktu dari Chun Jie hingga datangnya perayaan Yuanxiao Jie (Cap Go Meh), Barongsai dan Liong berkeliling mencari derma dari rumah ke rumah.

2. Perayaan Lampu Lampion (Yuanxiao Jie)
Perayaan ini, lebih dikenal dengan Cap Go Meh. Biasanya jatuh pada tanggal 15 di bulan 1 kalender Lunar. Pada tanggal ini, orang berlomba-lomba memasang lampu Lampion. Perayaan lampu Lampion ini, merupakan malam penghabisan tahun baru, sambil menyambut bulan purnama pertama ditahun yang baru.

3. Perayaan Pemujaan Langit (Qingming Jie)
Biasanya jatuh tanggal 4 atau tanggal 5 bulan April (Masehi). Perayaan pemujaan langit dan dewa ini, merupakan hari dimana langit bersih dan terang. Orang-orang merayakan hari tersebut dengan berziarah ke kuburan dan bermain layang-layang. Perayaan ini biasanya juga dikenal dengan hari sembahyang kuburan atau membersihkan kuburan

4. Perayaan Lomba Perahu Naga (Duanwu Jie)
Biasanya jatuh pada tanggal 5 di bulan 5 kalender Lunar. Perayaan ini lebih dikenal dengan perayaan lomba perahu atau Peh Cun. Konon, perayaan ini untuk memperingati seorang penyair besar Qu Yuan, yang bunuh diri di sungai Mi Luo. Perayaan ini biasanya dilakukan pada tengah hari, orang-orang mendirikan telur, ada juga yang mandi-mandi di sungai. Dipercaya agar terhindar dari berbagai macam penyakit.

5. Perayaan Valentine (Double Seven) /Qiqiao Jie
Biasanya jatuh pada tanggal 7 di bulan 7 kalender Lunar. Ini merupakan hari Valentine versi China. Pada hari Valentine ini, orang mempercayai bahwa Niu Lang dan Zhi Nu saling bertemu kembali atas seijin dewa. Pada sore hari, di ufuk barat akan terlihat lintasan jembatan yang indah. Biasanya, para gadis akan mempersembahkan alat-alat kosmetik di depan altar sembahyang. Dipercayai akan membuat mereka awet muda dan tambah cantik.

Niu Lang dan Zhi Niu, adalah legenda drama percintaan dua sejoli yang berbeda strata. Niu Lang, pria penggembala sapi yang saling jatuh cinta dengan Zhi Niu gadis penenun yang juga puteri Kaisar Giok. Dimasa lalu, drama ini sering dimainkan dalam Opera China dan dalam pagelaran Wayang Potehi (berasal dari kata Po Tay hie). Pada masa masuknya Wayang Potehi di Indonesia, Potehi dimainkan dalam bahasa Hokkian. Di Singkawang dan Bengkayang Wayang Potehi masih digemari masyarakat Tionghoa, dan dibawakan dengan bahasa Hakka (Khek).

6. Perayaan Mendoakan Arwah Leluhur (Zhongyuan Jie)
Biasanya jatuh pada tanggal 15 bulan 7 kalender Lunar. Diperingati oleh kebanyakan agama Budha yang disebut hari Ulambana atau pelimpahan jasa kepada para leluhur. Di hari ini orang mengirim doa untuk para leluhurnya. Banyak juga yang menganggap bulan ini adalah bulan hantu (ghost month), atau bulan keluarnya para arwah gentayangan. Dibulan ini orang jarang mau keluar malam hari. Pada bulan ini juga lah, dilakukan upacara pembakaran perahu tiruan, seperti yang kerap dilakukan di Pontianak dan Singkawang.

7. Perayaan Kue Bulan (Zhongqiu Jie)
Biasanya jatuh pada tanggal 15 bulan 8 kalender Lunar. Perayaan ini sering juga disebut sebagai perayaan Kue Bulan. Di hari ini bulan purnama menerangi jagat raya. Perayaan ini, juga duhubungkan dengan cerita pengiriman kue bulan kepada orang-orang tertentu pada masa dulu. Didalam kue bulan, terselip pesan untuk membunuh para prajurit Qing. Sampai saat ini Perayaan Kue Bulan diperingati tiap tahun, terutama di bulan 8 tanggal 15 penanggalan bulan Lunar.

8. Perayaan tanggal 9 bulan 9 (Chongyang Jie)
Biasanya jatuh pada tanggal 9 bulan 9 kalender Lunar. Masyarakat Tionghoa sangat percaya bahwa angka 9 merupakan angka tertinggi dan mengandung makna “Jiu”, artinya: forever. Untuk orang-orang yang ingin usahanya lancar, biasanya mengadakan upacara ritual membakar cendana atau hio dipagi hari. Pada ritual lain, orang-orang mendaki gunung dan menikmati minuman arak bersama teman dan handai taulan.

9. Perayaan Makan Onde (Dong Jie)
Biasanya jatuh pada tanggal 21 atau 22 pada bulan 12 kalender Lunar. Perayaan musim dingin ini dirayakan dengan makan onde-onde sekeluarga. Perayaan ini juga dimaknai sebagai perayaan sebulan menjelang Imlek. Onde manis terbuat dari tepung beras, yang didalamnya berisi kacang hijau. Onde yang berbentuk bulat juga melambangkan keutuhan rumah tangga.

10. Perayaan Laba Jie
Perayaan ini jatuh pada bulan 8 tanggal 24 kalender Lunar (di Indonesia tidak dirayakan). Merupakan perayaan umat Budha, untuk memperingati sang Budha ketika mencapai penerangan sempurna dan abadi.

Penulis: Kris Lucas
Photographer: Kris Lucas
error: Content is protected !!