CU Keling Kumang
Meski Lembaga Moderen dan Unggul Dalam IT, Tetap Muliakan Kearifan Lokal

SINTANG | SenentangNews.com – Menarik untuk disimak, sebuah lembaga modern dan unggul dalam hal Informasi Teknologi (IT) serta menjadi member CU dunia, CU Keling Kumang tetap menyatu dengan budaya leluhur dan kearifan lokal.
Chief Executive Officer (CEO) CU Keling Kumang Valentinus menjelaskan, Rabu (24/5/2023), dari namanya saja, yakni Keling Kumang, nama yang hidup di masyarakat Dayak Iban, sudah menunjukan bahwa lembaga ini selamanya tidak terpisahkan dengan kearifan lokal.
Dalam berbagai kegiatan penting serta setiap membuka lembaran baru, kegiatannya selalu diawali dengan pemberkatan oleh rohaniawan dan melaksanakan ritual adat. Bahkan Keling Kumang punya agenda tetap tahunan, melaksanakan ritual adat guna menghormati dua sosok leluhur bangsa Dayak Ibanik, yakni Keling dan Kumang.
Juga turut aktif dalam gerakan pelestarian alam. Sudah ribuan pohon ditanam di bantaran-bantaran sungai. Juga aktif gerakan Remediasi dengan menanam pohon di lahan dengan nilai konservasi tinggi (NKT). Budaya leluhur bukan menaklukan alam namun bersahabat dengan alam.
“Mengakrabkan budaya dan kearfan lokal di Keling Kumang hingga di usianya yang 30 tahun ini, tidak akan pernah terputus dari generasi ke generasi. Lebih 60 persen aktivis Keling Kumang adalah generasi milenial,” terang Valentinus.
Terkait pertanyaan tentang Gawai Dayak, Valentinus mengatakan rasa syukur tidak boleh terpengaruh oleh perubahan zaman.
Di masa lalu orang bersyukur karena hasil panen padi, sehingga Gawai Dayak identik dengan siklus masa perladangan. Masyarakat bersyukur atas hasil panen tahun ini dan mohon berkat untuk masa perladangan tahun berikutnya.
“Ketika zaman telah berubah dan orang berladang semakin berkurang, Gawai Dayak harus tetap dilestarikan, karena intinya adalah ungkapan rasa bersyukur. Bersyukur atas hasil pekerjaan, bersyukur atas hasil perkebunan, serta atas kesehatan, keselamatan dan lain-lain,” ucap Valentinus.
Saat ditanya tentang kontribusinya, menurutnya kantor pelayanan CU Keling Kumang terbanyak berada di peloksok yang semuanya komunitas masyarakat Dayak. Para manager setempat lah yang menangani hal itu.
Bahkan CSR lembaga ini lebih banyak untuk bidang budaya lokal dan pelestarian lingkungan hidup.
Komentar