Sekilas Info

Gerakan CUKK Gelar Kegiatan Pemberdayaan Perempuan Milenial Di SMK Kartini

Suasana Saat Berlangsung Kegiatan Di Aula SMK Kartini.

SINTANG | KalimantanNews.com – Kegiatan Motivasi Kelompok Youth Siswa Siswi SMK Kartini Sintang yang diselenggarakan Gerakan CU Keling Kumang (GCUKK), Rabu (20/4/2022) sehari sebelum Hari Kartini, cukup membawa kesan para siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan tersebut.

Kegiatan di Aula SMK Kartini ini dihadiri Ketua Yayasan Perrak (Penyelenggara SMK Kartini) Suster Modesta, Humas SMK Kartini Lucia Bagie, para guru serta siswa-siswi yang menurut data daftar hadir seluruhnya berjumlah 122 orang. Dari sekian banyak siswa-siswi yang hadir, terlihat hanya ada tiga siswa laki-laki.

Sebagai pemateri dari GCUKK, menampilkan Chief Executive Officer (CEO) Valentinus. Kehadirannya didampingi sejumlah staf Head Office serta Branch Office Manager Rumah Punyong, Baldus. J beserta staf.

Seorang siswi Kelas XII Maria Kwai sempat berpendapat kepada media ini, bahwa kegiatan yang mengusung Motto “Masa Depan Tergantung Pada Apa Yang Kita Lakukan Saat Ini,” materinya sesuai dengan Motto SMK Kartini “Tantum Scit Scientia Quantum Operator,” artinya Hanya Dengan Berbuat dan Mengalami Kita Akan Mengerti.

Humas SMK Kartini Lucia Bagie yang mewakili Kepala Sekolah turut menaruh harapan. Menurutnya, materi yang disampaikan dari GCUKK dapat memberikan motivasi kepada sumber daya manusia siswa-siswi yang memiliki keterampilan dan keahlian di masing-masing jurusan. Harapannya agar dapat terus bangkit untuk masa depannya serta bagaimana cara meraihnya.

Meski diantara siswa-siswi ada yang sudah anggota KSP CUKK, materi motivasi dari Valentinus diawali dengan memperkenalkan apa itu GCUKK, apa saja gerakannya, berapa jumlah aktivisnya, berapa jumlah anggotanya serta berapa jumlah aset yang dimiliki.

Saat Sesi Foto Bersama Dipenghujung Kegiatan.

Selama kurang lebih 90 menit Valentinus memotivasi para siswa-siswi, khususnya tentang berpikir positif, cepat dan berani menangkap peluang, tentang visi dan misi serta menjadi pribadi milenial yang tidak mudah menyerah.

Narasi pemaparan meteri Valentinus disesuaikan agar mudah dicerna oleh para siswa-siswi yang rata-rata masih berusia 16-17 tahun, termasuk dalam peragaan stimulasi.

“Berpikir negatif tidak bisa dihilangkan dan akan tetap ada. Berpikir negatif hanya dapat digantikan dengan terus menerus berpikir positif dan fokus," kata Valentinus.

Kegiatan yang dimulai pukul. 09.00 pagi ini, dipungkas dengam sesi tanya-jawab dan foto bersama.

Penulis: Kris Lucas
Photographer: Kris Lucas
error: Content is protected !!