Sekilas Info

Dua Orang Rektor Menanggapi

Sejauh Mana Peran CU di Kalbar Dalam Percepatan Akses Keuangan Daerah

Dr. Drs. Stefanus Masiun, SH, ME, Ketua Pengurus CU Sekunder Puskhat..

SINTANG | SenentangNews.com – Pemerintah Daerah baik kabupaten/kota mau pun provinsi, memiliki Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). TPKAD merupakan suatu forum koordinasi antar instansi dan pemangku kepentingan tarkait yang berupaya untuk meningkatkan PAKD nya.

TPAKD dibentuk berdasarkam radiogram Menteri Dalam Negeri No. T-900/634/Keuda, bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta mewujudkan masyarakat lebih sejahtera. Pentingnya di daerah, karena itu sesuai dengan Nawacita Presiden RI; membangun Indonesia dari pinggiran.

Mungkin saja pemerintah pusat dalam urusan ini ‘hanya’ terfikirkan peran dunia Jasa industeri Keuangan (JIK) atau kelompok perbankan, karena inisiatornya adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dampaknya, dalam rapat-rapat TPKAD khususnya di Kalimantan Barat, jarang melibatkan JIK Non perbankan, misalnya kelompok Credit Union (CU).

Pengakuan Wakil Bupati Sintang Melkianus saat meresmikan branch office ke 71 milik CU Keling Kumang di Simpang Indung kecamatan Ketungau Hilir pada 21 Juli 2023 mengatakan, CU-CU sudah banyak berperan membantu pemerintah daerah dalam membangun ekonomi masyarakat. CU-CU telah turut mendekatkan akses keuangan di daerah sehingga ekonomi masyarakat dapat terbangun.

Menurut Ketua Pengurus CU Sekunder Puskopdit Kahatulistiwa (Puskhat) Dr. Drs. Stefanus Masiun, SH, ME yang juga Rektor di Institut Teknologi Keling kumanh (ITKK), untuk melihat sejauh mana CU-CU berperan dalam Percepatan Akses Keuangan Daerah, cukup dengan melihat laporan Realisasi Pinjaman Beredar pada setiap Tahun Buku.

Sebagai contoh, Credit Union Keling Kumang (CUKK), dalam laporan Tahun Buku 2022 membukukan jumlah pinjaman beredarnya sebesar Rp. 1,412 triliun lebih. Dan tradisi di CU-CU, persentasi jumlah pinjaman produktifnya lebih besar dibandingkan dengan pinjaman konsumtif.

Pinjaman beredar sebesar itu tidak terpusat di dalam kota, namun di kantor-kantor cabang yang lokasinya kebanyakan berada di padalaman. Di pedalaman sana para debiturnya adalah anggota yang telah ter-literasi.

Itu baru dari salah satu CU Primer dalam naungan Puskhat yang beranggotakan tujuh CU Primer. Sedangkan di Kalimantan Barat ini terdapat empat Puskopdit beranggotakan 70 CU Primer. jumlah anggota individu CU di Kalimantan Barat 1,3 juta orang lebih, pada umumnya masyarakat menengah ke bawah yang tinggal di kampung-kampung.

“Tugas utama CU adalah pada pemberdayaan manusia yang dimulai dengan perubahan pola fikir. Ketika pola fikirnya berubah, dia akan mampu merubah kehidupannya dan akan berupaya keluar dari jerat kemiskinan,” terang Ketua Pengurus Gerakan CUKK ini.

Sekilas tentang empat Kopersi CU Sekunder di Kalimantan Barat

1. KSP PUSAT SIMPAN PINJAM BUMI BORNEO
Badan Hukum No.1355/BH/X, 2 November 2011;
Anggota: 5 CU primer.

2. KSP PUSKOP CREDIT UNION INDONESIA
Badan Hukum No.927/BH/M.KUKM.2/X/2010
Anggota: 46 CU primer termasuk benerapa CU di luar Kalimantan..

3. PUSKOPDIT KHATULISTIWA (Puskhat)
Badan Hukum No.1321/BH/X,3 September 2009
Anggota: 7 CU primer.

4. KSP PUSKOPDIT KAPUAS
Badan Hukum No. 1294/BH/XVII, 25 Oktober 2007
Anggota: 9 CU primer.

Rektor UNKA Sintang, Antonius.

Pendapat Rektor Universitas Kapuas Sintang

Rektor Universitas Kapuas (UNKA) Sintang Dr. Antonius, S.Hut, MP yang selalu terlibat dalam rapat-rapat TPAKD membenarkan besarnya peran CU dalam percepatan akses keuangan daerah. Alasannya, CU-CU menyalurkan pinjaman produktif di kampung-kampung kepada banyak orang yang rata-rata kelompok menengah kebawah.

“Pinjaman produktif CU-CU yang disalurkan bahkan hampir mencapai separuh dari aset yang dimilikinya,” ucap Antonius.

Mungkin saja penyaluran Kredit di lembaga-lembaga Jasa Industeri Keuangan atau di kelompok perbankan angkanya tercapai, namun apakah tepat sasaran untuk tujuan dari program PAKD ini.

“Karena nasabah perbankan rata-rata kelompok masyarakat menengah keatas dan kebanyakan terpusat di dalam kota,” kata mantan Pengurus salah satu CU di Kalimantan Barat ini.

Penulis: Kris Lucas
Photographer: Kris Lucas
error: Content is protected !!