Sekilas Info

Itoi Thomas Menjawab

Prospek Komoditas Kakao Hanya PHP? Terungkap, Ini Jawabannya

Pengolahan Biji Kakao Oleh Keluarga Petani KKA Sebelum Proses Fermentasi.

SINTANG | SenentangNews.com – Pada 1-2 tahun lalu, hampir setiap saat muncul berita tentang tanaman kakao disertai sejumlah prospeknya, bahkan di Sintang ada Kebun Edukasi tanaman kakao di desa Kunyai yang di launching oleh Wakil Bupati Alm. Sudiyanto pada 15 Maret 2021 lalu, setelah itu kembali senyap.

Biji Kakao Hasil Panen Siap Diproses.

Contoh Kebun Kakao Binaan Keling Kumang Agro.

Ada apa dengan kakao? Apakah prospek yang diekspos hanya pemberi harapan palsu (PHP)? SenentangNews menelusurinya melalui Manajer Keling Kumang Agro (KKA) Itoi Thomas Aquino, pengelola Unit Rumah Bibit kakao serta telah menyebarkannya kepada ratusan petani. Terungkap, ternyata di pasar telah terjadi kelebihan demand di banding supply.

Menurut Itoi, Minggu (23/7/2023), bibit yang telah disebarkan ke petani sudah sebanyak 49 ribu bibit. Dan dari hasil pendampingan dan monitoring semua tumbuh baik. Bibit di Unit Rumah Bibit KKA adalah bibit bersertifikat dari Pusat Penelitian Kopi – Kakao (Puslitkoka) Jember, Jawa Timur.

KKA bukan hanya berjualan bibit. Petani yang membeli bibit di Unit Rumah Bibit KKA, secara periodik terus didampingi. Petani diajari cara menanam, cara perawatan cara memanen, cara pengolahan fermentasi hingga membeli hasil panennya.

Di kampung Selebak dusun Bintang Tani desa Benua Baru kecamatan Tempunak, ada dua petani binaan KKA yaitu Luncan dan Jahung, yang telah menanam ribuan pohon kakao. Bahkan Ketua Dewan Pengurus Koperasi Produsen Keling Kumang Agro, Mikael juga menanam 3.000 pohon.

Luncan pernah dikirim oleh KKA untuk meninjau kantor Local NGO Kalimajari, Kalimajari adalah parter dari Mason Bali Chocolate, produsen Origin Chocolate yang produknya di ekspor ke manca negara. Sementara, Jahung pernah dikirim untuk meninjau workshop miliknya si Ratu Coklat Filipina Raquel T.Choa yang terletak di lereng bukit Barangay, Cebu Filipina.

Itoi Thomas Aquino, Manager Keling Kumang Agro.

Itoi: Prospek Kakao Semakin Baik

Kebutuhan kakao di Indonesia cukup tinggi, permintaan pasar dalam negeri pun masih belum terpenuhi. Ditambah dengan banyak pelaku kakao Indonesia yang ekspor ke luar negeri. Di dalam negeri biji kakao asalan saja harganya 10 kali lipat harga TBS sawit, dan untuk biji kakao hasil fermentasi harganya jelas lebih mahal.

Pihak Local NGO Kalimajari di Bali telah membuka pintu selebar-lebarnya untuk KKA. Dan itu dinyatakan langsung oleh Direktur Kalimajari Agung Widiastuti, saat dirinya memboyong Ida Ayu Pratiwi Sari Pidada, seorang Coorporate Executive Chef Chocolate Maker dari “Mason Bali” ke KKA pada tanggal. 27-28 Januari lalu.

Dari semua hasil peninjauan serta hasil sharing saat kehadiran Ratu Coklat Filipina Raquel T.Choa serta kehadiran Direktur Kalimajari Agung Widiastuti bersama Ida Ayu Pratiwi Sari Pidada, seorang Coorporate Executive Chef Chocolate Maker dari Mason Bali, diketahui bahwa prospek kakao semakin baik.

“Tentang pemasaran petani, Keling Kumang Agro juga membeli biji kakao dari para petani, baik hasil olahan asalan maupun yang hasil fermentasi. Jadi tidak setelah petani panen kemudian membiarkan petani mencari pembeli kasana-kemari. KKA siap menampung 5-10 ton per bulan. Sekarang produksi petani secara keseluruhan belum semua maksimal, itu karena perbedaan usia tanam,” terang Itoi.

Penulis: Kris Lucas
Photographer: Kris Lucas
error: Content is protected !!