Husniah: Tanpa BPJS Kesehatan Mustahil Pensiunan Guru Mampu Rutin Jalani Perawatan Hemodialisis

SINTANG | SenentangNews.com - Perawatan dan pengobatan Hemodialisa sangat esensial bagi orang yang mengidap penyakit gagal ginjal. Biasanya orang merasa enggan untuk dilakukan perawatan. Ada berbagai alasan, yakni pasrah terhadap keadaan atau karena kendala keuangan, mengingat perawatan dan pengobatan Hemodialisa membutuhkan biaya yang besar.
Namun, berkat adanya Program Jaminan Kesehatan (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, kini banyak orang tidak ragu lagi mendapatkan perawatan Hemodialisa, salah satunya adalah Husniah (60), pensiunan guru di SDN 18 Kampung Ladang yang merasa bersyukur dengan hadirnya BPJS Kesehatan disaat dirinya membutuhkan.
Husniah berbagi cerita menarik, Ia telah menghadapi berbagai masalah kesehatan yang cukup serius. Sebelumnya, Husniah menderita penyakit kencing manis yang memaksa dirinya kerap kali masuk rumah sakit untuk dirawat.
Rasa lelah yang terus menerus menghampirinya, dan dirinya kerap kali harus bolak-balik dirawat hanya dalam waktu singkat. Situasi ini nyaris membuat dirinya merasa putus asa.
Pada suatu saat, dokter yang merawatnya menyarankan untuk menjalani Hemodialisa atau cuci darah. Meskipun itu penting untuk kesehatannya, Husniah awalnya enggan menjalani perawatan ini. Husniah beranggapan cuci darah itu seringkali diidentikkan dengan orang yang tidak akan lama lagi hidup.
Namun, atas dukungan dari anak-anaknya serta kemudahan akses melalui BPJS Kesehatan membuat akhirnya memutuskan untuk menjalani cuci darah. Pada titik inilah Husniah merasa beruntung dengan adanya BPJS Kesehatan dan program JKN.
Tanpa menjadi peserta aktif BPJS Kesehatan, perawatan medis yang mahal seperti cuci darah dan suntik insulin akan menjadi beban keuangan yang sangat berat bagi keluarganya. Berkat BPJS Kesehatan, Husniah dan keluarganya dapat fokus pada pengobatan dan perawatan yang diperlukan tanpa khawatir akan biaya yang besar.
"Alhamdulillah saya sangat terbantu dengan kehadiran BPJS Kesehatan melalui program JKN. Jika tidak terdaftar sebagai peserta aktif di BPJS Kesehatan, mungkin sampai sekarang Saya belum menjalani cuci darah karena biayanya besar. Dengan adanya BPJS memang benar-benar sangat terbantu serta besar manfaatnya," kata Husniah, Senin (17/09/2023).
Perawatan Husniah amat mahal, yaitu untuk cuci darah, suntik insulin, pengendalian tekanan darah tinggi, dan untuk berbagai obat-obatan lainnya. Namun, semua biaya ini ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Husniah pun sempat berkali-kali bersyukur karena program ini telah membantunya menjalani perawatan.
Selain itu Husniah juga merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah RSUD Ade M Djoen Sintang. Perawat dan dokter selalu memperhatikan keluhan dengan ramah serta memberikan resep obat dengan cepat. Ini membuatnya merasa seperti memiliki keluarga baru di rumah sakit.
“Pendeknya, kehadiran BPJS Kesehatan telah memungkinkan seseorang dapat menjalani perawatan yang panjang dan mahal, yang hampir mustahil mampu dilakukan oleh warga menengah kebawah tanpa dukungan dari program ini,” pungkasnya.
Menurut Staf Komunikasi dan Kesekretariatan BPJS Cabang Sintang, Rifqi Nur Zulfikar, kisah Husniah adalah salah satu contoh nyata bagaimana BPJS Kesehatan dapat menjadi penyelamat dan harapan bagi mereka yang menghadapi penyakit kronis.
“Semakin banyak kasus seperti Husniah berikut kasaksiannya tentang manfaat BPJS Kesehatan, semakin jelas bahwa program ini telah menjadi penjaga kesehatan dan penyelamat nyawa bagi rakyat Indonesia,” kata Rifqi kepada SenentangNews.com.
Komentar