Sekilas Info

Pasien ‘Hemodialisa’ Nyatakan Pelayanan BPJS dan RSUD AM. Djoen Cukup Memuaskan

Arismanto Mendampingi Isterinya, Pina Saat Dirawat di RSUD AM. Djoen.

SINTANG| SenentangNews.com - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus menunjukkan hasil positif dalam memberikan layanan kesehatan.

Tak heran jika banyak masyarakat yang merasa puas. Salah satu contoh pengakuan Arismanto (48), seorang pedagang warga Nanga Jetak, kabupaten Sintang. Suami dari Paina ini telah menjadi peserta BPJS Kesehatan selama beberapa tahun.

Arismanto mengungkapkan di penghujung bulan Juli lalu, istrinya mulai bulan Januari 2023 aktif berkunjung untuk perawatan hemodialisa (Cuci darah di luar tubuh) secara rutin dua kali dalam seminggu, tepatnya setiap hari Selasa dan Jumat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ade M. Djoen Sintang.

"Sejauh ini, penggunaan BPJS kami terbanyak untuk keperluan Hemodialisa isteri saya. Hemodialisa merupakan prosedur medis yang penting serta menjadi yang tak terhindarkan dalam upaya menjaga kesehatannya. Penggunaan selebihnya hanya hanya untuk berobat ringan di Puskesmas," terang Arismanto.

Meskipun kondisi kesehatan istrinya menuntut biaya cukup besar, Arismanto merasa bersyukur karena perawatannya dapat dicover penuh oleh layanan BPJS Kesehatan. Saat di RSUD pun Istrinya ditangani secara profesional oleh tim medis RSUD AM. Djoen yang berpengalaman menangani pasien hemodialisa.

"Pelayanan dan penanganannya sangat baik dan memuaskan, istri saya ditangani secara professional oleh dokter dan perawat yang profesional pula. Saya dan istri jadi merasa senang dan puas," ungkap Arismanto.

Dirinya juga mengungkapkan tentang pelayanan RSUD AM. Djoen terhadap pasien BPJS Kesehatan setara dengan pasien lainnya. Baginya, kesetaraan ini memberikan rasa aman dan rasa keadilan bagi setiap pasien yang berobat.

Di tempat yang sama, isteri Arismanto, Pina, berpendapat bahwa Pasien BPJS tidak cemas lagi terhadap persoalan biaya yang kadang bisa menghambat proses penyembuhan.

"Pengalaman pribadi saya, tidak mengalami perbedaan antara pasien yang menggunakan Program JKN dengan yang membayar sendiri. Kami semua diperlakukan sama. Tidak pernah ada yang aneh-aneh maupun hal yang kurang menyenangkan," terang Pina.

Pina berharap agar kedepannya BPJS Kesehatan dapat memperluas cakupan layanan, dan menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan secara gratis.

Hal ini akan sangat membantu masyarakat di pedalaman seperti di Nanga Jetak ini, yang rata-rata warganya memiliki keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan.

Menurut Staf Komunikasi dan Kesekretariatn BPJS Kesehatan Sintang, Rifqi Nur Zulfikar, Jumat (11/8/2023), RSUD AM. Djoen tempat istri Arismanto menjalani menjalani perawatan kerap mendapat pujian dari pasien peserta BPJS.

Selama 6-7 bulan terakhir, Arismanto tidak pernah dimintai biaya tambahan oleh pihak RSUD. Ia memang terkadang harus membeli vitamin secara mandiri, namun itu lebih merupakan inisiatif pribadi bukan atas saran pihak rumah sakit.

Di masa depan, program BPJS Kesehatan akan terus meningkatkan kualitas dan cakupan layanannya, sehingga dapat melayani lebih banyak masyarakat, termasuk yang tinggal di daerah terpencil dan pedalaman seperti Nanga Jetak ini.

“Kepuasan dan harapan masyarakat seperti Arismanto menjadi tonggak penting dalam membawa kemajuan dalam sektor kesehatan di Indonesia,” kata Rifqi Nur Zulfikar.

Penulis: Kris Lucas
error: Content is protected !!