Usia Hasil Perbaikannya Hanya Dari Musim Gawai Ke Musim Gawai Berikutnya
Jembatan Gantung Desa Bangun Putus, Empat Sepmot Terjun Ke Air Dua orang terluka

SINTANG | SenentangNews.com – Jembatan gantung sungai Sepauk bentang 80 meter di desa Bangun kecamatan Sepauk putus, empat buah sepeda motor yang baru pulang dari dusun Pakak terjun bebas ke air dan dua orang terluka.
Menurut Kepala desa Bangun Heronimus Imus melalui komunikasi WhatsApp, Selasa (3/7/2023) pagi pukul 07.45, peristiwa nahas tersebut terjadi pada Senin (2/7/2023) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Masih terkonfirmasi dari Imus, nama dua orang terluka, Kiki, pria usia 20an warga Lengkenat dan Umas, pria usia 40an warga desa Bangun. Kiki dibawa ke RSUD Sekadau dan Umas karena lukanya cukup serius sudah dirujuk ke Pontianak. Kiki adalah warga desa Lengekenat namun isterinya berasal desa Bangun.
“Kami masih berkoordinasi dengan Kapolsek Sepauk di tempat kejadian untuk mencari informasi lebih detil lagi. Kami juga akan segera melaporkan peristiwa ini kepada Bupati Sintang. Namun laporan melalui WhatsApp sudah disampaikan,” terang Heronimus Imus.
Usia Perbaikan Jembatan Hanya Dari Gawai Ke Gawai
Seorang pemuka masyarakat yang rumahnya dekat dengan lokasi jembatan, Darius Anu, menjelaskan bahwa pada saat jembatan gantung ini diperbaiki pada tahun 2022, dirinya sudah menginformasikan kepada kepala tukang bahwa ada beberapa tali seling yang sudah tidak layak dan harus diganti.
Namun kepala tukang bersikeras, bahwa tali seling itu masih dalam kondisi baik dan kuat. Justeru di tempat tali-tali tersebut lah yang ternyata sekarang putus. Setelah putus bangunan lantai jembatan pun hanyut terseret arus sungai.
“Saya masih ingat saat perbaikan di tahun 2022 tersebut bersamaan dengan musim Gawai Dayak. Sekarang di tahun 2023 ini juga bertepatan dengan Pekan Gawai Dayak Tahun 2023. Boleh dikatakan usia perbaikannya hanya dari masa Gawai ke masa Gawai berikutnya,” kata Darius Anu yang juga Ketua Koperasi Raja Swa ini.
Di hari yang sama, saat musibah tersebut dikonfirmasikan kepada Bupati Sintang Jarot Winarno, Bupati menanggapi serius dan berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dapat segera mencari solusi.
Komentar