Sekilas Info

Izin Maju Di Dapil Sintang I, Yohanes Rumpak “Be-Basa” Kepada Masyarakat Sepauk

Bendahara Umum DAD Kalbar, Yohanes Rumpak Saat Di Acara Gawai Empaguk Desa Pauh Benua.

SINTANG | SenentangNews.com – Setiap tahun khususnya saat menjelang Pemilu Legislatif, maupun Pemilukada kondisi infrastruktur jalan selalu mengemuka. Selalu menjadi ajang janji dan tagih. Karena kemampuan APBD terbatas, sehingga kemudian para legislatif yang berhasil duduk di kursi DPRD kerap dikatakan telah berbohong kepada konstituen.

Hal tersebut dikatakan Yohanes Rumpak di hadapan warga kecamatan Sepauk di desa Pauh Benua saat menghadiri Gawai dan Bedarak Ngumpan Empaguk, Senin, 22 Mei lalu. Yohanes Rumpak hadir di acara tersebut dalam kapasitasnya sebagai Bendahara Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Barat (Kalbar).

Kemudian pada kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Banteng Muda Indonesia (BMI) Kalbar, Yohanes juga sempat berbicara tentang Pemilu Legislatif.

“Sebagaimana kegiatan Gawai yang harus diselenggarakan gotong royong, pembangunan pun harus dilakukan gotong royong antara warga, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat,” kata Yohanes.

Dengan adanya aturan intervensi APBN untuk membiayai infrastruktur jalan di daerah, ini harus manjadi peluang bagi warga di daerah. Dan di DPR RI yang membidangi infrastruktir adalah Komisi V dimana Lasarus sebagai ketuanya.

Masih menurutnya, hingga saat ini dirinya merupakan akses terbaik untuk berhubungan langsung dengan Lasarus.

“Ayo kita pikir bersama, bagaimana supaya kita tidak malu untuk memohon agar ada anggaran untuk perbaikan jalan dari Simpang Pauh sampai ke desa Pulau Jaya dan seterusnya. Untuk itu tentu Pak Lasarus harus tetap eksis berada di DPR RI,” ucap Yohanes Rumpak.

Dalam kesempatan tersebut, Yohanes yang kelahiran kecamatan Sepauk ini sempat be-Basa mohon ijin sekaligus mohon doa kepada warga Sepauk, bahwa dirinya pada Pemilu Tahun 2024 mendatang akan maju di Daerah Pemilihan (Dapil) I Sintang.

Bagi masyarakat adat Dayak, Betungkat Ke Adat Basa itu sebuah etika adat sopan santun tertinggi. Karenanya dirinya sebagai bagian dari masyarakat adat Dayak, kepada siapa pun harus be-Basa.

Penulis: Kris Lucas
Photographer: Kris Lucas
error: Content is protected !!