Sekilas Info

Dari Iban Sumit II Di Tapang Sambas

Lasarus: Masyarakat Iban Harus Melek Politik

Lasarus, Ketua Komisi V DPR RI. Nara sumber di Ibani Summit II.

SEKADAU | SenentangNews.com – “Harus diserukan kepada masyarakat Iban di Kalimantan Barat, bahwa mereka harus melek politik,” begitu pesan yang dikatakan Ketua Komisi V DPR RI Lasarus.

Pesan tersebut dikatakan Lasarus seusai dirinya menjadi nara sumber dalam Iban Summit II pada perayaan ulang tahun CU. Keling Kumang Ke 30, Kamis (24/3/2023) sore di Tapang Sambas. Dalam materinya, Lasarus membuka lebar-lebar sejauh mana Eksistensi Suku Bansa Iban di Kancah Politik.

Menurutnya, semua aturan baik yang menguntungkan bansa Iban maupun yang tidak adalah merupakan hasil kekuatan politik. Intinya, jika bansa Iban ingin ambil bagian turut mempengaruhi pembuatan peraturan, maka harus berada di kancah politik.

Lasarus menambahkan, masyarakat Iban harus tahu dinamika politik, mengerti bagaimana terlibat di dunia politik. Juga harus mau terlibat di dunia politik. Karena seluruh aturan main bangsa ini sudah diatur, dan aturan-aturanya itu semua dibuat dalam lingkup kekuatan-kekuatan politik.

Oleh karenanya kalau kepentingan kita mau maksimal diperhatikan, kita ikut proses itu. Untuk bisa ikut proses itu ada mekanisme yang harus dilalui. Misalnya mau jadi Bupati harus ikut Pemilihan Bupati, ikut kontestasi. Untuk bisa jadi diperlukan suara terbanyak. Untuk mendapatkan suara terbanyak perlu kekompakan.

Siapa yang mesti kita dukung disepakati, track record, kapasitas, kapabelitas dan kompetensinya dilihat. Itu lah jalan satu-satunya untuk kita bisa terlibat dalam pengambilan keputusan..

Pentingnya Pertemuan Iban Summit

Selama pembicaraan, Lasarus terlihat tetap konsisten pada isi materinya sebagai nara sumber, yaitu Eksistensi Suku Bansa Iban di Kancah Politik.

Lasarus juga berkali-kali mengatakan pentingnya pertemuan seperti acara Iban Summit ini. Diskusi-diskusi seperti Iban Summit ini penting sekali. Karena dengan membuka ruang diskusi seperti ini maka akan muncul wacana.

“Wacana yang kita bahas kemudian kita diskusikan. Kurangnya dimana dan bagaimana kita memperbaikinya. Seperti apa penajamannya. Kemudian penyebab tidak kompaknya dimana. Tadi pertanyaan saya khususnya terkait tidak kompaknya karena apa, audien tidak ada yang menjawab,” kata Lasarus.

Bagaimana menata supaya menjadi kompak, harus ada mekanisme. Salah satu tempat untuk penataan mekanisme supaya menjadi baik adalah di pertemuan seperti Iban Summit ini. Pertemuan di Iban Summit ini memang pasti global, meski akhirnya akan mengerucut kepada beberapa hal yang diperjuangkan.

Lasarus mengakui, pendapatnya ini pun masih terlalu global. Jika mau lebih khusus lagi supaya buahnya lebih jelas terkait Eksistensi Suku Bansa Iban di Kancah Politik, harus ada ruang khusus yang lebih tajam. Lingkupnya harus jelas, kemudian yang terlibat siapa saja juga harus jelas.

“Boleh saja masyarakat Iban bersuara seperti ini, tetapi apakah mereka bagian dari kekuatan politik. Apakah mereka bagian dari yang nantinya bisa mengambil keputusan bahwa seseorang bisa turut kontestasi atau tidak bisa turut kontestasi,” kata Lasarus.

Lasarus sudah dua kali menjadi nara sumber, di Ibanic Summit tahun 2018 dan pada Iban Summit II di Tapang Sambas ini. Kehadirannya sebagai nara sumber kali ini di dampingi Yohanes Rumpak sebagai moderator.

Saat ditanya apakah pada Iban Summit III di tahun 2026 nanti masih bersedia sebagai nara sumber, menurutnya dirinya akan tetap hadir jika diperlukan.

“Saya akan tetap hadir jika saya diperlukan,” tegas Lasarus.

Menurut Ketua Dewan Pengurus Gerakan CU Keling Kumang Stefanus Masiun itu sebuah gagasan bagus, dan untuk itu memang harus ada even dan ruang khusus.

Penulis: Kris Lucas
Photographer: Kris Lucas
error: Content is protected !!