Sekilas Info

Pemberdayaan Petani Kakao

Manager KKA Harapkan Kedepan Lahir Single Origin Chocolate Tempunak

Petani Kakao dari Tempunak, Damianus Doni, Luncan dan Jahung.

SINTANG | SenentangNews.com – Jika potensi yang ada di koperasi produsen Keling Kumang Agro (KKA) dan potensi koperasi kakao Kerta Semaya Samaniya (KSS) di Den Pasar-Bali dipadukan, tidak menutup kemungkinan di blantika Single Origin (SO) Chocolate Indonesia akan muncul SO baru dari Tempunak. Pendapat tersebut dikatakan Manager KKA Itoi Thomas Aquino, Senin (30/1/2023) di Sintang.

SO Chocolate adalah coklat dari hasil proses fermentasi dengan kandungan kakao 71 persen.

Sample Single Origin (SO) Banyuwangi (Foto Mason Bali Chocolate)

Kurang apa lagi, kata Itoi, pihak local NGO Kalimajari telah membuka pintu selebar-lebarnya untuk KKA. Dan itu dinyatakan langsung oleh Direktur Kalimajari Agung Widiastuti, saat dirinya yang difasilitasi oleh Solidaridad memboyong Ida Ayu Pratiwi Sari Pidada, seorang Coorporate Executive Chef Chocolate Maker dari “Mason Bali” untuk berbagi pengetahuan di Gerakan CU Keling Kumang (GCUKK) pada 27-28 Januari lalu.

Kalimajari adalah pendamping koperasi kakao KSS sebagai pemasok utama untuk “Mason Bali Chocolate”. Pasar biji kakao KSS kemana saja? Menurut laporan Agung Widiastuti saat kunjungan, KSS sudah melakukan ekspor ke tujuh negara, Amerika, Belanda, Perancis, Belgia, Rusia, Jepang dan Pakistan. Untuk di dalam negeri Indonesia dibeli oleh 15 processor.

Di lain pihak, KKA yang dilahirkan oleh GCUKK masih terus mengelola rumah bibit, dan selama ini telah menyalurkan 44.600 bibit ke para petani binaannya.

“Mudah-mudahan kedepan bukan hanya ada produknya Mason Bali Chocolate, yaitu SO Jembrana, SO Banyuwangi, SO Jember, SO Papua dan SO Berau, namun ada juga SO Tempunak. Untuk melangkah kesana di Tempunak sudah ada tiga petani kakao yang dapat diunggulkan,” ucap Itoi.

Tiga orang petani dari Tempunak yang dimaksud Itoi adalah Damianus Donny (38) warga Makong desa Suka Jaya kecamatan Tempunak. Ada Luncan (57) warga dusun Pangkaluang desa Benua Baru kecamatan Tempunak. Dan ada juga Jahung (54) warga dusun Bintang Tani kampung Selebak desa Benua Baru kecamatan Tempunak.

Luncan yang menanam 3.000 pohon kakao di kampungnya pernah dikirim oleh KKA untuk meninjau di KSS dan sekaligus meninjau pabrik milik Mason Bali. Sementara, Jahung yang juga memiliki 3.000 pohon kakau pernah dikirim GCUKK untuk meninjau workshop miliknya si Ratu Coklat Filipina Raquel T.Choa yang terletak di lereng bukit Barangay, Cebu Filipina.

Sementara Damianus Doni saat ditemui SenentangNews menyatakan siap untuk menjadi pelopor petani kakao di kampungnya. Dirinya sudah memulai dengan menanam 1.500 pohon.

“Saya harus menjadi contoh bagi warga di kampung, biasanya orang di kampung harus melihat contoh dan bukti dahulu baru dapat tertarik. Tentang harus muncul SO Tempunak? Kenapa tidak,” tegas Doni Doni.

Ketua Pengurus KKA Mikael juga menyatakan sangat mendukung serta akan berupaya agar ada kerjasama antara KKA dengan KSS. Menurutnya langkah awal sudah ditempuh dengan mengundang Agung Widiastuti dan Ida Ayu Pratiwi Sari Pidada yang difasilitasi oleh Solidaridad.

“Saya juga petani, kebun kakao saya terletak di dusun Tapang Sambas dan sudah menanam sebanyak 3.000 pohon. Semuanya bibit dari rumah bibit KKA,” terang Mikael.

error: Content is protected !!