Sekilas Info

Pemberdayaan Petani Kakao KKA

Mason Bali Chocolate & NGO Kalimajari Kunjungi Gerakan CUKK

Direktur Kalimajari Agung Widiastuti dan Ida Ayu Pratiwi Sari Pidada Coorporate Executive Chef Chocolate Maker dari Mason Bali Chocolate..

SINTANG | SenentangNews.com - Di dunia industri dan ekspor coklat, khususnya jenis Single Origin (SO) negara mana yang tidak mengenal Mason Bali. Berkantor pusat di desa Canggu Kuta Utara kabupaten Badung - Bali, Mason Bali dalah produsen Single Origin Chocolate yang teguh mepertahankan kualitas.

Berbagai merek dagang SO Mason Bali masuk ke hotel-hotel kelas atas, restoran organik serta diekspor ke manca negara khususnya Eropa, Jepang dan Korea.

Dan siapa Kalimajari? Kalimajari adalah sebuah local non governmental organization (NGO) yang berpusat di Den Pasar, Bali. Kalimajari adalah pendamping Koperasi Kakao Kerta Semaya Samaniya (KSS) Jembrana.

Kegiatan utama NGO ini menumbuhkan dan mengembangkan komoditas lokal termasuk kakao lestari dan Siwit (Rumput laut) di berbagai pulau dan tempat di Indonesia. Termasuk pendampingan sertifikasi hingga access to market and access to buyer.

Dalam perjalanannya Kalimajari telah bermitra dengan berbagai lembaga baik di dalam negeri maupun di luar negeri termasuk dengan Solidaridad.

Personil GCUKK Bersama Chef Tiwi dan Agung Widiastuti Saat Foto Bersama Seusai Acara Diskusi.

Wakil-wakil dari dua lembaga tersebut pada 27-28 Januari berada di Sintang dan Sekadau, didampingi staf Solidaridad Yohanes Apit dan Bambang Marius. Tujuan mereka untuk mengunjungi Koperasi Keling Kumang Agro (KKA), sebuah koperasi produsen dari Gerakan CU Keling Kumang (GCUKK) yang memiliki Unit Rumah Bibit serta telah menyalurkan 44.600 bibit kakao kepada para petani.

Mason Bali diwakili oleh Ida Ayu Pratiwi Sari Pidada, seorang Coorporate Executive Chef Chocolate Maker. Dan Kalimajari diwakili oleh direkturnya langsung Agung Widiastuti. Kalimajari adalah pendamping Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS) Jembrana. Dan KSS adalah pemasok kakao fermentasi terbesar ke Mason Bali Chocolate.

Mewakili pihak GCUKK, Ketua Pengurus KKA Mikael bersama jajarannya, Chief Executive Officer (CEO) Gerakan CU Keling Kumang (GCUKK) Valentinus, Deputi I (Manager KKA) Itoi Thomas Aquino didampingi para Kepala dari Unit Rumah Bibit, Unit Aren dan Unit Agrowisata.

Turut serta dalam diskusi, para para staf dari Departemen Social Perforance Management (SPM), Marketing Publik Relation Research Dept (MPRRD) dan dari Risk Management (RM).

Diskusi diawali pembukaan oleh Itoi Thomas Aquino, disusul oleh Mikael dan Valentinus yang memperkenalkan para peserta tuan rumah serta sekilas GCUKK. Kemudian secara khusus tentang kegiatan KKA terkait pembinaan petaninya serta apa yang telah dilakukan terhadap hasil panen kakao.

Meski bagi Agung Widiastuti ini adalah kunjungannya yang kedua, Widiastuti kembali memaparkan tentang semua kegiatan Kalimajari dalam melakukan program pendampingan khusus petani kakao di berbagai pulau dan tempat di Indonesia dan memberikan support kepada teman-teman yang mendedikasikan diri untuk kakao.

Kolaborasi yang telah dibangun sejak awal, ketika tim Keling Kumang akhirnya dapat berkunjung ke Mason dan melihat pabrik di sana, dapat dilanjutkan dan dibangun satu kesepahaman yang sama. Bagaimana sebetulnya mengembangkan kakao mulai dari budidaya, fermentasi sampai access to market and access to buyer.

Mengenal Single Origin Chocolate
Sama halnya dengan biji kopi, biji kakao juga mengenal Single Origin (SO) bedanya untuk kakao harus melalui proses fermentasi. Banyak penganan coklat kemasan di pasar, bagi dunia SO itu bukan cuklat tapi tergolong jenis candy, biskuit dan lainnya. Dapat disebut SO jika kandungan coklatnya diatas 71 persen.

Layaknya orang menilai beberapa produk minuman anggur dengan mencecapnya sedikit demi sedikit, demikian dalam mencoba merasakan sensasi SO. Cara merasakan SO bukan dengan dikunyah namun membiarkannya meleleh dalam mulut.

Ada perbedaan tipis dan samar-samar pada rasa setiap SO, tergantung asal biji kakaonya. Sebagaimana sample brand dari produk Mason Bali yang disajikan, ada SO dari Jembrana, SO Jember, SO Papua dan SO dari Berau Kalimantan Utara.

Begitu yang dipraktekan oleh Chef Tiwi, panggilan komersial bagi Coorporate Executive Chef Chocolate Maker Ida Ayu Pratiwi Sari Pidada, selain memaparkan pengendalian mutu serta apa dan siapa Mason Bali dalam kiprahnya selama 30 tahun.

Chef Tiwi punya pengalaman tidak nyaman ketika menguji mesin kakao di Itali. Di sana bahan yang untuk menguji hanya biji kakao dari Madagaskar, Peru dan dari venuzuela, biji kakao Indonesia tidak dikenal. Jadi para instruktur dan para Maker High Class hanya menggunakan biji kakao dari negara-negara tadi. Setelah kembali dan menelisik keadaan kebun kakau ditemukan biji yang standar ada di PTPN XII.

Masih secara panjang lebar Chef Tiwi berbagi pengetahuan dengan semua yang hadir hingga acara diskusi yang di helat di Meeting Room KSP CU Keling Kumang ini berakhir pada pukul 14.00.

Penulis: Kris Lucas
Photographer: Kris Lucas
error: Content is protected !!