Sekilas Info

Remediasi & Integrasi Pengelolaan Kawasan, APKS-KK Tanam 7.200 Bibit Kakau di Lahan Nilai Konservasi Tinggi

Kepala DKP3 Sekadau, Sandae, Saat Turut Menanam Bibit Kakao di Bantaran Sungai.

SEKADAU – SenentangNews.com - Tanggungjawab dari petani dengan kebun sawit bersertifikat RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil, red) diantaranya adalah tetap berkebun dengan baik serta tetap wajib memelihara lingkungan.

Untuk itu, sejumlah kelompok tani dalam lingkup Asosiasi Petani Kelapa Sawit Keling Kumang (APKS-KK) Koperasi Keling Kumang Agro (KKA) melakukan Remediasi. Kegiatan Remediasi dilakukan dengan menanam 7.200 bibit kakao di lahan nilai konservasi tinggi (NKT) seluas tujuh hektar.

Dimotori oleh Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan, Pertanian dan perikanan (DKP3) Kabupayen Sekadau, Sandae, penanaman dimulai sejak hari Rabu (28/09/2022) yang di launching di Kantor Desa Gonis Tekam kecamatan Sekadau Hilir kabupaten Sekadau.

Lokasi NKT telah dipilih di tujuh titik bantaran sejumlah sungai, yaitu pada celah ruang antara lahan kebun dengan pantai sungai. Untuk di hari pertama saja, telah ditanam sekitar 100 bibit di Sungai Butun anak Sungai Gonis dengan melibatkan berbagai stake holder.

Lebih dari 100 orang turut serta menanam. Selain Kadis DKP3 Sandae, personil Solidaridad yang dipimpin Yohanes Apit, Manajer KKA Itoi Thomas Aquino, Sekretaris Jenderal APKS Antonius Anyu, Kepala Desa Gonis Tekam Rizal Arafat beserta jajarannya, Camat Sekadau Hilir Syafi’i dan sejumlah staf, Dinas Lingkungan Hidup, Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Sekadau.

Turut serta juga para Kepala Dusun, para Ketua RT, Babinsa dan Babhinkamtibmas, anggota Kelompok Tani APKS-KK, bahkan ada juga perwakilan dari perusahaan perkebunan kelapa sawit setempat.

Ketua Pengurus KKA Mikael, sempat menginformasikan tentang terpilihnya Keling Kumang oleh Menteri Koperasi sebagai pelopor industri minyak goreng merah untuk di Kalimantan Barat. terkait hal tersebut, Mikael akan terus berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Sekadau, khususnya saat harus mendirikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

Ketua Dewan Pengurus Gerakan CU Keling Kumang Stefanus Masiun, dalam sambutannya berbicara tentang Nilai Ekonomi Karbon dan Nationally Determined Contribution (NDC) pengendalian perubahan iklim serta tentang fungsi pohon sebagai produser oksigen.

Dianalogikan Masiun, bahwa kebutuhan manusia akan oksigen 550 liter per hari. Berapa harus mengeluarkan uang jika harus beli oksigen murni dengan harga jual bebas saat ini Rp. 25 ribu per liter.

Sementara Kades Gonis Tekam Rizal Arafat sempat berpendapat bahwa kegiatan ini selaras dengan Visi-Misi Desa Gonis Tekam. “Mendengar semua penjelasan dari Stefanus Masiun, dirinya merasa mengikuti kuliah umum kembali,” ucapnya.

Yohanes Apit dari Solidaridad juga melaporkan tentang sejumlah program yang akan dan telah dilaksanakan Solidaridad, bukan hanya di kabupaten Sekadau. Yang pada setiap kegiatan apapun tetap mengutamakan kelestarian alam.

Dalam kesempatan tersebut, Kadis DKP3 Sandae, mengatakan sebagai pekebun kelapa sawit bersertifikat RSPO maka pekebun binaan APKS-KK wajib menerapkan praktik-praktik produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan serta melestarikan keanekaragaman hayati.

Salah satu bentuk dari upaya pelestarian tersebut adalah menjaga kelestarian lingkungan sekitar kebun, terutama pada kawasan dengan nilai konservasi tinggi di areal sempadan sungai.

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, fungsi sungai akan tetap terjaga dengan baik agar tidak terkontaminasi dampak pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Nilai konservasi tinggi tetap terjaga dan di sisi lain para pekebun tetap mampu mempraktikan pengelolaan perkebunan yang ramah lingkungan.

“Proses remediasi atau pemulihan dari kondisi terkontaminasi akibat pencemaran , merupakan upaya yang baik dalam mengembalikan fungsi dari suatu kawasan. Selain itu pekebun mendapat nilai tambah dari komoditas kakao sebagai konpensasi tarhadap bekurangnya produksi sawit pada areal NKT yang tidak boleh dikelola dengan pemeliharaan konpensional,” ucap Sandae.

Acara launching ini, dilanjutkan dengan penanaman bibit di bantaran sungai Butun anak sungai Gonis yang telah ditentukan oleh APKS-KK.

Penulis: Kris Lucas
Photographer: Kris Lucas
error: Content is protected !!