Sekilas Info

Tumpahan CPO di Sungai Melawi Resahkan Masyarakat, Perusahaan Diminta Tanggung Jawab

Sukarman Warga Desa Tertung

SINTANG | SenentangNews.com- Tumpahan crude palm oil (CPO) mengotori Sungai Melawi,. Tumpahan minyak sawit mentah terlihat di sekitaran desa Tertung yang diduga dikelola oleh PT Julong. Tumpahan minyak tersebut berasal dari tongkang yang sedang memuat CPO. Akibatnya warga di daerah pesisir pantai melawi tersebut mengeluhkan adanya tumpahan minyak sawit itu.

Warga setempat, Sukarman menuturkan tumpahan minya sawit mentah crude palm oil (CPO di pesisir sungai Melawi membuat sungai mengeluarkan bau tidak sedap. Bahkan dia meminta pemerintah Kabupaten Sintang melalui dinas terkait untuk mengambil langkah tegas perusahaan yang telah mencemari lingkungan.

“Ya, karena air ini merupakan menyangkut hidup orang banyak, kami minta pemda Sintang untuk melihat langsung, kami minta pihak perusahaan juga bertanggung jawab akan masalah ini sebab tak hanya desa Tertung saja yang terdampak melainkan desa-desa di hilir sungai melawi juga terdampak,”katanya.

Sukarman mengatakan kejadian tumpahnya CPO yang diduga milik PT Julong tersebut terjadsi sekitar 11 September 2022 yang lalu sekitar jam 20.00 wib. Dikatakannya kapal tongkang dengan puluhan ton tersebut tidak memiliki persyaratan yang layak sehingga menyebabkan tongkang miring.

“Akibat tongkangnya miring maka tumpahan CPO yang menyebabkan sungai melawi jadi kotor,”bebernya.

Hal yang sama juga dikeluhkan Dodon warga desa baning kota ini mengeluhkan hal yang sama. Atanya dia warga pesisir di desa baning kota juga mendapatkan dampak akibat tumpahan CPO tersebut.

“kita di pesisir sungai melawi rata-rata MCK nya memang di sungai karena masyarakat kita tidak ada pilihan selama ini.

Dedy Suripto

Dodon berharap tuntutan masyarakat kepada perusahaan untuk bisa bertanggung jawab terhadap permasalahan ini karena mereka lebih paham bagaimana menetralisir air sungai yang sudah tercemar.

“Kita juga minta pemda Sintang cepat tanggap, karena permasalahan ini bukan hari ini saja melainkan sudah hampir seminggu jadi belum ada tanggapan dan penyelesaiannya bahkan belum ada mediasi antara pemerintah dan masyarakat mendengar keluhan warga,”harapnya.

Ketua Serumpun Bangsa Melayu (Sebayu) Dedy Suripto mengatakan bahwa pihanya selaku ormas mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa warga di pesisir sungai melawi tersebut.

“kita hari ini telah menerima pengaduan dari masyarakat sekitar 30-orang baik dari warga Tertung, Kampung Ladang maupun banging pantai. Intinya kita meminta kepada pihak perusahaan bertanggung jawab terhadap pencemaran lingkungan,”jelas Dedy.

Tumpahan CPO di sungai Melawi

Menurut Dedy dari informasi terbaru yang ia terima dimana adanya limbah yang dibungan ke salah satu anak sungai. “ Nanti akan kita cek lagi, kalau pun informasi ini benar maka ini sangat bahaya sebab aliran sungai ini panjang jadi bukan hanya desa tertung saja yang terdampak tetapi wilayah sekitar aliran sungai Melawi juga terdampak. Jadi kita sipa memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan keadilan,”jelasnya.

Terpisah anggota DPRD Sintang Welbertus berharap pemerintah Sintang harus cepat melakukan investigasi ke lapangan. Kata dia apabila tumpahan tidak segera ditangani maka jelas akan menyengsarakan masyarakat terutama warga di pesisir sungai melawi.

“Saya harap pemerintah harus cepat tanggap. Jangan sampai maslaah ini berlarut-larut. Kepada perusahaan juga harus bertanggung jawab,”tegas Politisi PDI Perjungan ini.

Penulis: Oktavianus Beny
error: Content is protected !!