Sekilas Info

Ronny Sebut Kenaikan BBM Picu Inflasi di Sintang

Florensius Ronny

SINTANG | SenentangNews.com- Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)subsidi yang diumumkan oleh pemerintah belum lama ini menyebabkan terjadinya kelangkaan minyak di bumi senentang. Hal tersebut menjadi factor utama tingginya Inflasi. Kini Pemkab Sintang tengah mencari solusi terkait potensi kenaikan inflasi karena naiknya harga BBM.

Ketua DPRD Kabupaten Sintang Florensius Ronny memastikan akan mencari solusi untuk meredam potensi kenaikan inflasi akibat kenaikan harga BBM. Sejumlah langkah telah dipertimbangkan untuk menekan inflasi.

“Memang kalau kita melihat potongan video yang oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu saat memimpin pembahasan pengendalian inflasi dengan seluruh kepala daerah secara hybrid di Istana Negara, Senin kemarin bawha Sintang masuk dalam 10 besar daerah tertinggi penyumbang inflasi di Indonesia,”kata Ronny.

Menurut Ronny DPRD akan mengakomodir usulan teman-teman sopir beberapa waktu lallu saat menggelar audiensi ke kantor dewan. Untuk itu katanya pihak pertamina dan pemerintah daerah diminta serius dalam mengatasi kelangkaan BBM di Sintang.

“Kita yakin inflasi yang tinggi bukan semata dari kenaiakan BBM naik, tetapi ada kelangkaan BBM itu sendiri yang mengakibatkan harga naik.

Pihaknya lanjut Ronny akan berupaya menangani dampak akibat kenaikan harga BBM yang mengakibatkan harga-harga sembako mengalami kenaikan yang berimbas pada naiknya inflasi di Sintang. Apalagi dia memahami hal itu menimbulkan efek domino.

“Kami akan berupaya agar bisa mendapatkan solusi akan hal tersebut,”jelas Politisi Nasdem ini.

Keluarkan 10 Kebijakan Tekan Laju Inflasi

Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, mengambil sejumlah langkah untuk mengendalikan laju inflasi. Hal itu dituangkan dalam 10 kebijakan setelah Presiden Joko Widodo menyebut Sintang urutan ke 7 dari 10 daerah di Indonesia yang menyumbang inflasi tertinggi diangka 7,4 persen

Wakil Bupati Sintang Melkianus membeberkan beberapa data seperti bahwa Kabupaten Sintang di Agustus 2022 malah mengalami deflasi sebesar 0,96 persen, Desember 2021 hingga Agustus 2022 mengalami inflasi sebesar 4, 52 persen dan angka yang menyebutkan inflasi sebesar 7,39 persen itu merupakan perbandingan angka inflasi pada Agustus 2021 sampai Agustus 2022.

“Ada lima komoditi penyebab inflasi sebesar 4,53 persen di Agustus 2022 adalah bahan bakar rumah tangga, tempe, angkutan udara, minyak goreng dan tahu mentah,”kata Melkianus.

Melkianus menyebut ada 10 langkah yang akan dilakukan pemda Sintang untuk menekan laju inflasi yakni mengendalikan harga, menjaga stok komoditas, menjaga daya beli masyarakat dan membantu UMKM, melakukan operasi pasar sembako, mempercepat belanja modal APBD 2022.

"Optimalisasi bantuan sosial pasca kenaikan harga BBM, perbaikan jalan jalur distribusi sentra penghasil cabe dan sayur, secara rutin melakukan sidak harga ke pasar, mencegah dan mengawasi penimbunan komoditas masyarakat, dan memperkuat sinergi antar stakeholder yang ada,”pungkasnya.

Penulis: Oktavianus Beny
error: Content is protected !!