Sekilas Info

Harga Komoditas Anjlok Berkepanjangan, Agustinus: Solusi Jangka Pendek Dengan Ketahanan Pangan Perladangan

Agustinus, SH, Anggota DPRD Sintang.

SINTANG | SenentangNews.com – Menurut anggota DPRD Kabupaten Sintang Agustinus, SH, Rabu (3/8/2022) bahwa anjloknya harga komoditas kelapa sawit dan karet yang berkepanjangan, turut berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat di kampung-kampung khususnya di pedalaman.

Menurut politisi dari Partai Perindo ini, hingga sekarang belum terlihat adanya upaya konkrit dari pemerintah daerah untuk mengatasi krisis ini. Tidak ada jalan lain, untuk mengatasi dalam jangka pendek harus dengan mendongkrak ketahanan pangan. Warga pedalaman harus membuka perladangan seluas-luasnya, jangan cegah warga untuk berladang.

Namun untuk itu ada peraturan yang menghadangnya, yaitu Peraturan Bupati (Perbup) Sintang No. 31 Tahun 2020 Perubahan Atas Perbup No. 18 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pembukaan Lahan Bagi Masyarakat di Kabupaten Sintang.

Bulan Agustus ini siklus perladangan tradisional beuma betaun sudah dimulai dengan prosesi tebas, bakar dan nugal. Kegiatan tersebut - khususnya saat mebakar – para peladang rawan dipidanakan.

“Perbup tersebut harus segera disosialisasikan kembali hingga ke tingkat dusun, jangan sampai ada lagi peladang yang terjerat oleh hukum pidana. Bagaimana pun para peladang telah turut berkontribusi dalam ketahanan pangan, setidaknya untuk di dusunnya masing-masing,” pinta Agustinus.

Meski dalam pengaturan penggunaan Dana Desa (DD) ada komponen ketahanan pangan nabati dan hewani sedikitnya 20 persen, implementasinya masih cukup beragam dan tidak bersifat langsung.

Legislatif dari Daerah Pemilihan Tempunak-Sepauk ini menambahkan, harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit memang sedikit demi sedikit berangsur naik, namun itu belum sebanding dengan mahalnya harga pupuk dan herbisida serta tingginya upah pekerja dan mahalnya biaya angkutan.

“Untuk jangka panjang, di Kabupaten Lestari ini Pemerintah Daerah bersama dengan DPRD harus menggandeng perguruan tinggi yang memiliki Fakultas Pertanian. Untuk melakukan penelitian guna mencari alternatif pola membuka lahan kering tanpa harus dengan proses membakar,” pungkas Agustinus.

Penulis: Kris Lucas
Photographer: Kris Lucas
error: Content is protected !!