Sekilas Info

Koperasi Sebagai Produsen Minyak Makan Merah

Nekodimus: Semua Program Yang Ada Kaitan Dengan Kebutuhan Primer Masyarakat Harus Didukung

Nekodimus.

SINTANG | SenentangNews.com – Setiap rencana atau pun program yang ada kaitannya dengan kemaslahatan orang banyak serta terkait dengan kebutuhan primer masyarakat luas harus mendapat dukungan. Begitu, dikatakan Anggota DPRD Kabupaten Sintang Nekodimus kepada media ini, Kamis (21/7/2022) di Sintang.

Pendapat Politisi dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini, terkait tengah gencar-gencarnya Kementerian Koperasi UKM mengkampanyekan Minyak Makan Merah sebagai alternatif minyak goreng produk pabrik-pabrik besar. Disusul adanya informasi bahwa Koperasi Produsen Keling Kumang Agro (KKA) telah ditunjuk sebagai salah satu pilot project produser Manyak Makan Merah.

Di lain sisi, saat ini pemerintah juga tengah didesak untuk lakukan industrialisasi sawit rakyat.

“Jika ini terwujud, maka di Kalimantan Barat ini KKA yang berpusat di Sintang akan menjadi satu-satunya koperasi yang menjadi produsen minyak goreng,” kata Nekodimus.

Diakuinya, bahwa dirinya mengetahui rencana ini dari berbagai berita. Kemudian informasi bahwa Keling Kumang bersama Menteri Koperasi UKM turut serta dalam rombongan Presiden RI dalam kunjungan ke Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) di Medan, dimana di PPKS tersebut terdapat pengolahan Minyak Makan Merah.

Dalam kunjungan tersebut, oleh Presiden RI melalui Menteri Koperasi UKM Teten Masduki, Keling Kumang beserta 11 koperasi lainnya di Indonesia telah ditunjuk sebagai pilot project produsen Minyak Makan Merah.

“Sebagai anggota aktif di KSP CU Keling Kumang, Nekodimus mengapresiasi rencana tersebut. Terserah pabriknya mau didirikan di mana, karena unit-unit Keling Kumang terbanyak berada di kabupaten Sintang ini,” ucap Nekodimus.

Nekodimus juga yakin produknya akan sampai ke ratusan ribu anggota yang berada pelosok-pelosok pedalaman di mana terdapat kantor pelayanan Keling Kumang. Yang penting harganya terjangkau dan lebih murah dari minyak goreng yang sudah ada di pasaran.

Diakhir perbincangan Nekodemus sempat mengatakan bahwa sekarang ini, khususnya di Sintang, keberadaan minyak goreng sudah mendekati stabil, tidak ada lagi antrian warga hanya untuk mendapatkan minyak goreng.

“Harganya pun secara bertahap mulai melandai, namun kondisi seperti ini belum diketahui akan berlangsung sampai kapan,” pungkasnya.

Terakait perkiraan harga produk Minyak Makan Merah ini, Manager Keling Kumang Agro Itoi Thomas Aquino sudah menjelaskan bahwa pasti jauh murah.

"Pasti akan lebih murah, karena akan dipasarkan berupa minyak goreng curah," jelas Itoi.

Penulis: Kris Lucas
Photographer: Kris Lucas
error: Content is protected !!