Jika Semua Tanki CPO Penuh Ke Mana Petani Swadaya Akan Jual TBS? Nekodimus: Ini Bukan Peringatan Dini Tapi Lampu Merah

SINTANG | SenentangNews.com – Berbincang dengan Imanuel Tibian, Manager sebuah grup yang membawahi lima perusahaan perkebunan yang berlokasi di dua kabupaten Sintang dan Sekadau, terkait kondisi tanki penyimpanan crude palm oil (CPO) cukup menggiriskan.
Dikisahkan Imanuel Tibian, bahwa empat buah tanki CPO milik perusahaannya yang berada di desa Setawar Sekadau Hilir dan di Semuntai sudah mendekati penuh. Bahkan Imanuel juga menyebutkan tiga nama perusahaan yang kondisinya nya hampir sama.
Tinggal menghitung waktu, seminggu lagi, dua minggu lagi atau beberapa waktu lagi tanki-tanki CPO di sejumlah perusahaan tidak dapat lagi menampung tambahan CPO.
"Ini karena perusahaan dipermainkan oleh aturan-aturan pusat,” terangnya.
Saat ditanya bukankah kran ekspor CPO sudah dibuka kembali oleh pemerintah, menurut Imanuel memang betul. Namun perusahaan wajib mengurus izin baru lagi dari awal, dan itu pasti akan memakan waktu. Namun percayalah 'curva' harganya akan naik lagi.
“Di Indonesia ini sekarang hanya ada dua grup perusahaan di bidang Agri Bisnis dan Industri yang tidak harus mengurus izin baru lagi untuk ekspor CPO, yaitu grup Sinar Mas dan Grup Wilmar,” terang Imanuel menyudahi perbincangan.
Menanggapi kondisi tersebut, Anggota DPRD Sintang Nekodimus, yang juga sebagai petani sawit swadaya berpendapat, bahwa bagi petani para swadaya kondisi seperti ini bukan lagi disebut sebagai peringatan dini tapi sudah merupakan lampu merah.
Rupanya kondisi yang diawali dari naiknya harga CPO di pasar dunia disusul dengan kelangkaan minyak goreng di dalam negeri, kemudian di tambah dengan gonta-gantinya kebijakan ekspor, dampaknya bukan hanya dirasakan oleh petani dan sektor angkutan TBS dan CPO saja, dirasakan juga oleh semua perusahaan. Bahkan mereka mengatakan merasa dipermainkan.
“Jika tanki CPO semua perusahaan sudah penuh pabrik kelapa sawit tidak mungkin mengolah CPO lagi karena hasilnya akan ditampung dimana lagi. Jika sudah begitu, lantas kemana lagi petani akan menjual TBS nya. Negara harus hadir,” ucap Nekodimus.
Komentar