Sekilas Info

Ini Alasan Kades Ipoh Emang Tak Keluarkan Dana SILTAP

Kades Ipoh Emang Viktorius Kamisius Yosi menunjukan surat peringatan kepada enam perangkat desanya

SINTANG I SenentangNews.com- Belum dibayarnya gaji atau penghasilan tetap ( Siltap) terhadap enam perangkat desa di Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang direspon langsung Kepala Desa Ipoh Emang Viktorius Kamisius Yosi.

Menurut Viktor belum dibayarnya gaji enam perangkat desa bukannya tanpa dasar. Mengingat selama ini enam perangkat desanya tidak melakukan kewajiban masuk kerja terhitung sejak Oktober 2021 yang lalu.

Selain itu belum dibayarkannya Siltap terhadap para perangkatnya kata dia bukan karena dasar politik melainkan soal keaktifan dan kedisiplinan masuk kerja.

"Jadi ini bukan ada unsur politik pasca Pilkades kemarin. Tapi ini murni soal keaktifan mereka menunaikan kewajiban masuk kantor,"kata Viktor pada sejumlah awak media, Rabu (8/6/2022).

Menurut Viktor sebelum surat peringatan (SP) 1,2 dan 3 dilayangkan, dirinya terlebih dahulu memberikan teguran secara lisan, namun lagi-lagi ke enam perangkat desa tersebut tidak mengindahkan.

“Saya terus mengingatkan kepada mereka untuk tetap masuk kerja. Tetapi tetap saja peringatan yang saya beriakan tetap tidak diindahkan. Akhirnya saya memberikan SP 1 tanggal 14 Maret 2022 mereka juga tidak masuk kerja selanjutnya SP 2 tanggal 26 April dan SP 3 tanggal 6 Juni 2022,”jelas Viktor.

Sebelumnya sambung Viktor dirinya sudah melakukan mediasi dari tingkat desa maupun kecamatan. Sayangnya hasil mediasi yang dilakukan belum ada titik temunya.

“Dari hasil tersebut ada opsi yang ditawarkan oleh pihak kecamatan, yakni dana Siltap tersebut harus segera dibayarkan, tetapi mereka tidak mau tanda tangan, makanya tidak ada hasil pertemuan waktu itu, terakhir kami melakukan mediasi di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Sintang namun sayangnya tidak ada hasil juga,”ucapnya.

Viktor memastikan bahwa Siltap akan disalurkan kepada enam perangkat desa, namun dengan catatan mereka juga harus melaksanakan kewajibanya masuk kantor setiap harinya.

“Ini juga harus dibuktikan dengan laporan tiap harinya kepada saya. Jadi dananya ada, kita simpan di kas desa,”bebernya.

Dengan tidak masuknya ke enam perangkat desa, Viktor memastikan jalannya roda pemerintahan desa Ipoh Emang tidak begitu berdampak. “Kalau untuk dimasyarakat tidak ada, cuma selaku pemerintah desa kami cukup terganggu karena beban kerja harus dihendel oleh Sekdes, saya dan kepala wilayah,”pungkasnya.

Penulis: Oktavianus Beny
Baca Selanjutnya Dukung Non ASN Diangkat PPPK
error: Content is protected !!