Sekilas Info

Hadir Virtual, Ini Testimoni Robby Tulus Di Kanada Dalam Acara RAT KKU dan KKTJ

Robby Tulus,

SINTANG | SenentangNews.com – Acara Rapat Anggota Tahunan (RAT) dua buah koperasi sektor riil, yakni Koperasi Konsumen Keling Kumang Union (KKU) dan Koperasi Jasa Keling Kumang Tampun Juah (KKTJ) mendapat tanggapan dari Robby Tulus tokoh Credit Union (CU) dunia.

RAT ini di digelar di dua titik, di Serantung Water Park Sintang dan di kantor pusat KSP CU Keling Kumang di Tapang Sambas pada Jumat (25/2/2022).

Robby Tulus, orang Indonesia warga negara Kanada, adalah seorang Chief Advisor di Karl Albrecht Foundation, sekaligus orang yang berperan dan berpengaruh besar terhadap perkembangan Kopersai sektor riil dan Credit Union (CU) di berbagai negara. Dia juga pendiri Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) dan sebagai Manager pertama di Inkopdit.

Robby Tulus (kanan) bersama Balu Iyer Regional Director Asia Pasific ICA saat di Keling Kumang.

Robby Tulus pernah dua kali mengunjungi Keling Kumang. Saat Pendirian Induk Koperasi Usaha Rakyat (Inkur) Juli 2016. Kemudian pada Agustus 2018, saat kegiatan Spin-Off, Innovation & IT Discussion bersama Mr. Balu Iyer, Regional Director Asia Pasific International Co-Operative Alliance (ICA) yang beranggotakan 100 negara.

Ada dua tokoh perkoperasian yang hadir secara virtual dalam acara ini, Robby Tulus di Ottawa Kanada dan Suroto CEO Induk Koperasi Usaha Rakyat (Inkur) di Jakarta. Keduanya juga getol menulis buku dan opini tentang dunia perkoperasian. Suroto juga sudah berkali-kali hadir di Keling Kumang dalam berbaga kegiatan.

Meski dibatasi oleh dimensi ruang, waktu dan jarak, dengan teknologi IT saat ini tidak menghalangi Robby Tulus untuk memberikan testimoninya terhadap Gerakan CU Keling Kumang. Testimoninya dibuka dengan mengucapkan salam hormat kepada 'Begawan' Gerakan CU Keling Kumang Munaldus dan kepada Ketua Dewan Pengurus KSP CU Keling Kumang Stefanus Masiun.

“Kalau koperasi asal-asalan dapat dibangun dengan sekedar modal awal. Tapi sebuah gerakan, itu dimulai dengan pendidikan, dengan penyadaran, dengan hasyrat kuat untuk mendidik anggota agar mengerti betul apa itu koperasi,” begitu Robby Tulus mengawali pendapatnya.

Saya melihat sekarang banyak sekali CU-CU yang menjadi sangat besar. Mereka tumbuh menjadi besar dengan teknologi handal dan jadi kekuatan sosial ekonomi. Namun CU-CU yang besar ini, yang menjadi prioritas mereka bagaimana mereka mengamankan modal uang yang semakin membengkak. Bukan bagaimana mengamankan komitmen anggota terhadap peran kebersamaan dan solidaritas.

Banyak CU-CU yang saya amati menjadi besar berdasarkan pada keinginan untuk membesarkan lembaganya saja, bukan untuk kesejahteraan anggotanya. Mulai membuka usaha-usaha yang berkeuntungan dengan dalih memberi keuntungan lebih banyak kepada anggota, tapi anggota sekedar penonton, sebagi obyek dan bukan subyek. Ini dinamakan Spin-In. Membengkakan lembaga atas dasar keinginan pengurus bukan keinginan anggota.

Salah satu buku tulisan Robby Tulus dan Munaldus.

Lain dengan Gerakan CU Keling Kumang. Gerakan ini bukan hanya memperbesarkan modal, modalnya memang sudah besar, juga untuk mengamankan komitmen anggota terhadap nilai-nilai koperasi. Kebutuhan anggota dipelajari secara mendalam, lalu uang idle bukan hanya disimpan di bank, namun untuk membangun solidaritas dan kebersamaan di sektor riil, itu yang dinamakan Spin-Off.

“Semoga Koperasi Konsumen KKU dan Koperasi Jasa KKTJ semakin maju dan sukses,” pungkas penulis buku How To Grow And Sustain dan buku Spin-Off Menuju Konglomerasi Koperasi (Studi kasus) ini.

Penulis: Kris Lucas
Photographer: Kris Lucas
error: Content is protected !!