Sekilas Info

Ratusan Babi Terserang Virus Demam Babi Afrika

SINTANG I SenentangNews.com- Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, memastikan ratusan ekor babi positif terserang virus African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika. Virus ini menyebabkan kematian secara massal sejak 9 September 2021 lalu.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Sintang Elisa Gultom mengatakan, diagnosa tersebut didapat setelah pihaknya melakukan uji sampel ke Laboratorium. Menurutnya hasil uji Laboratorium menunjukan bahwa sudah ada serangan virus ASF terhadap ternak babi sebanyak 151 ekor babi di 5 desa dan Kelurahan

"Virus African Swine Fever ini hanya menyerang ternak babi tidak berpindah ke ternak lain dan juga manusia. Virus ini dapat menyebabkan kematian babi hingga 90 persen. Artinya virus ASF ini sangat berbahaya bagi ternak babi,"kata Gultom saat memberikan sosialisasi kepada peternak Babi di Balai Praja Kantor Bupati Sintang, Kamis (21/10/2021).

Untuk menghentikan penularan, pihaknya mengambil langkah memberikan himbauan melalui surat kewaspadaan kepada masyarakat di desa dan kelurahan yang ada ternak babinya.

"Karena ini kebanyakan milik pribadi, perlu ada negosiasi terlebih dulu dengan masyarakat. Kandang-kandang sudah disemprot agar tidak menyebar ke populasi babi yang lain. Penyakit ini menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi peternak babi,” jelasnya.

Ia mengatakan, diduga penyebab ternak tersebut terpapar virus karena sistem sanitasi yang kurang baik. Sehingga menyebabkan bakteri berkembang biak dan menulari ternak tersebut.

"Kami juga melakukan sosialisasi dan penyuntikan serum konvalesen. Populasi babi di seluruh kecamatan ada 67. 505 ekor. Jumlahnya cukup besar. Untuk Kecamatan Sintang yang menjadi wilayah pandemic virus ASF yang tedampak paling besar,"tutup Gultom.

Sementara itu Plh Bupati Sintang yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus berharap dengan adanya sosialisasi ini, para peternak dan pedagang semakin paham cara mencegahnya, supaya ternak babinya tidak tertular dan aktivitas bisnis serta perputaran uang dari jual beli daging babinya tetap terjaga.

“kami berharap penularan virus ASF ini bisa di minimalisir sebab Sintang sangat baik pertumbuhan ekonominya yang ditunjang dari aktifitas bisnis pada bidang peternak babi,"ungkapnya.

Penulis: Oktavianus Beny
error: Content is protected !!