Sekilas Info

Heronimus Imus

Ikut Pilkades Setelah Rintis Kesejahteraan Warga Melalui Koperasi

Heronimus Imus,Kades Bangun kecamatan Sepauk.

SINTANG | SenentangNews.com – Tidak salah jika Bupati Sintang Jarot Winarno pernah memberi gelar desa Bangun di kecamatan Sepauk sebagai Desa Koperasi. Ada dua buah koperasi aktif di desa ini, salah satunya koperasi petani Raja Swa yang murni milik masyarakat. Sementara koperasi satunya lagi koperasi Bui Nasi adalah koperasi plasma perusahaan.

Menurut penggagas dan pendiri Raja Swa Heronimus Imus, Sabtu (9/10/2021) sore, koperasi yang didirikan tahun 2015 ini memiliki anggota 87 orang dengan luas lahan kebun 306 Hektar. Karena dipandang menarik, pada saat panen perdana pada tahun 2019, acara panen raya tahun 2020 dan bahkan pada Rapat Anggota Tahunn (RAT) Tahun Buku 2020 pada awal tahun 2021 dihadiri oleh Bupati Sintang.

Kepala Desa (Kades) Bangun terpilih hasil Pilkades Serentak Tahun 2021 ini menerangkan, koperasi ini murni milik petani. Raja Swa dibina oleh perusahaan Dharma Satya Nusantara (DSN) Group sebagai mitra. Warga hanya menyiapkan lahan miliknya. Kemudian dari land-clearing, pembibitan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaannya dilaksanakan oleh DSN Group.

Lahan anggota koperasi Raja Swa tetap menjadi milik anggota bersangkutan, tidak dikuasai oleh perusahaan. Pensertifikatan lahannya dibantu oleh DSN Group dan masih tetap atas nama si petani. Sistim kemitraan yang unik seperti ini baru ada di DSN Group.

“Anggota koperasi tidak perlu bingung soal penjualan hasil panennya, karena langsung ditampung oleh pabrik milik DSN Group,” terang suami dari Ketua TP PKK desa Bangun Margareta Kartika ini.

Visi Misi Kades Bangun

Saat mencalonkan diri sebagai Kades, pria yang pengalaman menjadi pengurus di berbagai koperasi ini, diantaranya di KSP CU Keling Kumang dan koperasi Ladja Tampun Juah, memiliki Visi Misi Membangun Tata Kelola Pemerintahan Desa Yang Baik, Bersih dan Akuntabel. Dan dalam pelaksanaannya harus dibentuk sistemnya dulu, sehingga kebijakan, SOP dan Perdes akan menjadi rambu.

Menggiring warga bangun harus produktif dengan kegiatan yang bernilai ekonomis serta berkelanjutan. Setiap KK setidaknya harus memiliki 1 Hektar kebun sawit pribadi mandiri.

Keistimewaan Desa Bangun

Berpenduduk 215 kk 734 jiwa, desa Bangun mungkin merupakan satu-satunya desa yang memiliki tiga Hutan Ulayat dan Hutan Konservasi. Yang sudah dikukuhkan sebagai hutan konservasi terlebih dahulu pada November 2014, adalah Bukit Pengawang. Bukit ini berada di areal kebun yang telah di enklave oleh DSN Group sebagai komitmen perusahaan ini dalam turut serta menjaga kelestarian alam.

“Segera menyusul pengesahan Bukit Tempurung dan Bukit Pengurin. Dua bukit ini akan dijadikan Hutan Ulayat Adat,” kata pria 43 tahun ini.

Penulis: Kris Lucas
Photographer: Kris Lucas
error: Content is protected !!