Sekilas Info

Pembeli CPO Terbesar Dunia Hadir di Farmers Field Day

Indian Palm Oil Delegation Saat Bersama Pimpinan KKG dan Bupati Sintang Jarot Winarno.

SINTANG | SenentangNews.com- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang yang tergabung dalam Lingkar-temu Kabupaten Lestari (LKL) bersama Keling Kumang Group (KKG) dan Solidaridad terus berjuang bersama untuk membangun pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Intinya dalam mencari kecukupan untuk hari sekarang tanpa mengorbankan kecukupan untuk generasi mendatang. Berbagai seminar dan workshop terus digelar hingga melibatkan sejumlah kementerian.

Tanggal 18-19 Juli 2018 yang lalu kabupaten Sintang telah kedatangan tamu-tamu luar biasa yaitu Indian Palm Oil Delegation. Rombongan ini terdiri dari sejumlah orang yang berperandalam menjadikan negara India sebagai pembeli terbesar produk CPO dari Indonesia. Mereka terdiri dari CEO South and South East Asia Adani Wilmar, sebuah group agri bisnis terkemuka di Asia.

Atul Chaturvedi. Atul juga sebagai President Solvent Extractor Association (SEA). Kemudian ada juga Executive Director SEAI, BV. Mehta Managing Director Data Oils Vijay Data President Godrej IndustriesVikas Sharma didampingi CV. Rao dari Godrej Agro.

Demikian pentingnya kunjungan ini sehingga rombongan ini didampingi oleh orang-orang penting dari Solidaridad. Diantaranya Managing Director Solidaridad South and South East Asia Shatadru Chattopadhayay General Manager Solidaridad South and South East Asia, Suresh Motwani dan Country Manager Solidaridad Jakarta Kulbir Mehtadan Ketua Yayasan Solidaridad Indonesia Ny. Delima berserta sejumlah staf.

Ada tiga agenda pokok pada kunjungan rombongan ini. Dihari pertama, hadir di Farmers Field Day Award yang acaranya dibuka oleh Bupati Sintang Jarot Winarno. Ada 10 kelompok petani sawit mandiri yang mendapat award. Dihari kedua meninjau pabrik minyak kelapa sawit milik Lyman Agro di Mensiku kecamatan Binjai Hulu. Rombongan yang terdiri dari Indian Palm Oil Delegation KKG dan Solidaridad ini, juga sempat mengunjungi Betang Ensaid Panjang.

Menjelang sore, perjalanan dilanjutkan mengunjungi lokasi Satelite Demoplot for Mature Palm Oil Plantation. Kunjungan ini untuk dapat bertatap-muka dengan para petani sawit mandiri di desa Jerora. Kelompok para petani sawit mandiri ini adalah salah-satu dari 168 Kelompok Sekolah Lapang yang dibina oleh Keling Kumang Group (KKG) dan Solidaridad. Setiap kelompok Sekolah lapang anggoatanya terdiri dari belasan orang. Jumlah anggota seluruhnya, sejak tahun 2013 hingga tahun 2018 sebanyak 2471.

Dalam berbagai kegiatan rombongan ini didampingi oleh Ketua KKG Mikael Managing Director KKG Yohanes Rumpak dan Chief Executive Credit Union Keling Kumang Valentinus.

Menurut Managing Director Solidaridad South and South East Asia Shatadru Chattopadhayay dalam pembukaan Farmers Field Day bahwa yang sering dibahas di Solidaridad ada dua isu. Yaitu Sekarang anak-anak muda sekarang sedikit yang tertarik dengan pertanian. Dan pertaniannya itu sendiri tidak mampu menaikkan taraf hidup petani.

“Untuk menjawab itu pertanian kita harus di restrukturisasi. Bahwa tidak semata-mata melakukan sertifikasi saja tapi kita harus bisa membawa perubahan dilevel petani. Bisa mencari solusi ditingkat lokal,” ucapnya.

Sementara menurut CEO South and South East Asia Adani Wilmar Atul Chaturvedi alasan dirinya berada disini adalah untuk belajar bagaimana Keling Kumang membangun koperasi dan mengembangkan para petani sawit mandiri ketingkat yang lebih baik. Dinegara berkembang manapun petani harus berkembang. Petani adalah yang utama.

Atul Chaturvedi menambahkan bahwa sebelumnya rombongannya telah mendapat penjelasan dari Bupati Sintang tentang kondisi kabupaten Sintang. Serta berdiskusi tentang apa-apa saja yang telah dilakukan terkait dengan pertanian berkelanjutan dan pelestarian lingkungan hidup. Juga laporan dari KKG dan Solidaridad. Dari diskusi kami dengan Bupati kami yakin kabupaten Sintang pasti akan berkembang lebih besar.

“Saya sebagai President Solvent Extractor Association bersama Solidaridad beberapa hari lalu telah menandatangani nota kesepahaman untuk pengembangan sawit berkelanjutan dengan Dewan Minyak Sawit Indonesia. Penandatanganan ini disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,” ungkapnya.

Jarot Winarno dalam sambutannya mengatakan bahwa hari ini para petani yang menanam sawit telah bertemu dengan para pembeli minyak sawit dari India. Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia dan India adalah pembeli minyak sawit terbesar di dunia. Hanya berkat Keling Kumang dan Solidaridad kita bisa bertemu disini.

Menurut Jarot rantai pasok kelapa sawit 58 persen dari perusahaan besar tetapi 42 persen datangnya dari petani sawit mandiri. 42 persen adalah angka yang besar. Selain petani sawit mandiri ada juga petani sawit plasma yang pada awalnya terikat dalam partership dengan perusahaan. “Yang ini biasanya tidak terurus pohonnya tidak tumbuh dengan subur dan petaninya tidak tahu dimana letak kebunnya,”jelasnya.

Selain itu lanjutnya Petani mandiri dan petani plasma maupun perusahaan dilinai berperan penting.Yang ingin dilakukan di Sintang serta di India dalam berkebun sawit harus berkelanjutan dan lestari. Sehingga produk yang kita hasilkan adalah produk sawit yang berkelanjutan. Kebun yang kita kelola baik oleh petani mandiri maupun oleh perusahaan, harus diselenggarakan dengan good agricutural practices.

“Ketika menggunakan lahannya kita tidak mengganggu lahan yang memiliki nilai konservasi tinggi. Seperti lahan gambut, kawasan hutan, dan kawasan tangkapan air. Beli bibit yang bagus gunakan pupuk dan pestisida yang sesuai dan ramah lingkungan dan dirawat dengan baik. Selanjutnya kita akan turut berkontribusi dalam mengatasi global warming. Dan para pembeli juga menginginkan produk sawit yang baik dan berkelanjutan,” pungkas Jarot.

Acara dihari pertama ini ditutup dengan pemberian penghargaan kepada 10 kelompok Sekolah Lapang serta penyerahan Bea Siswa dari Solidaridad kepada 20 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Keling Kumang. (Kris Lucas)

error: Content is protected !!