Reses Ke Dusun Ketiur, Hendi : Sarana Pendidikan Sangat Penting
SEKADAU | SenentangNews.com - Hendi, anggota DPRD Kabupaten Sekadau melakukan penjemputan aspirasi masyarakat atau yang disebut dengan reses di Desa Kiukang, Dusun Ketiur, Kecamatan Nanga Taman.
Hendi, ketika ditemui oleh awak media mengungkapkan salah satu hal penting adalah pembangunan SMP mengingat siswa tingkat SMP dari Dusun Ketiur harus menempuh jarak puluhan kilometer agar bisa melanjutkan sekolah ke SMP yang ada di Kecamatan Nanga Taman atau Sungai Lawak.
"Sarana pendidikan sangat diperlukan disana sehingga tidak mempersulit anak-anak yang ingin mengenyam pendidikan khususnya, ujar Hendi ketika ditemui awak media SenentangNews, Minggu (11/3).
Selain itu, lanjut Hendi, masyarakat di desa tersebut juga membutuhkan jaringan air bersih. Pasalnya, saat ini air sungai sudah tidak dapat lagi komsumsi karna sudah terkomtaminasi petisida dan bahan kimia lainnya terlebih lagi daerah tersebut sudah di kelilingi perkebunan milik PT. SML.
"Memang dulu pernah ada dibangun sarana jaringan air bersih, namun hasil bangunan tersebut tidak bisa dirasakan manfaatnya oleh warga di sana.Jadi, sarana air bersih kebutuhan yang sangat mendesak untuk dibangun," kata Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Sekadau ini.
Ada kata Hendi lagi, satu hal yang tak kalah penting yang disampaikan oleh masyarakat Ketiur yakni soal akad kredit kebun kelapa sawit plasma di PT Sumatera Makmur Lestari (SML).
Menurut warga disana, pada awal penyerahan lahan, pihak SML menyampaikan bahwa kredit akan selesai pada awal tahun 2019. Karena itu, warga Ketiur yang menjadi petani sawit PT SML mengharapkan agar hal tersebut ditepati oleh pihak perusahaan.Dan pihak terkait jangan hanya diam saja, kejar terus janji perusahaan agar tepat waktu akad kreditnya.
"Masyarakat disana minta agar janji perusahaan tidak sekedar janji manis semata. Janji harus ditepati agar terwujud masyarakat yang maju mandiri dan berdaya saing sesuai visi dan misi bupati.Dalam hal ini instansi terkait harus kerja ekstra keras, agar Januari 2019 sudah tidak ada lagi potongan kredit," saran Hendi.
"Semua aspirasi yang disampaikan warga kepada saya sewaktu reses akan menjadi bahan bagi saya. Untuk dibahas dalam rapat kerja dengan eksekutif. Dan usulan tentang pembangunan supaya menjadi skala prioritaskan dalam APBD 2019," pintanya. (Tjo)
Komentar