Meriahnya Misa Syukur 200 Tahun Konggregasi Suster Pasionis di Sekadau

SEKADAU | SenentangNews.com- Bupati Sekadau Rupinus didamping isterinya Ny. Kristina Rupinus beserta Wakil Bupati Sekadau Aloysius dan isterinya Ny. Vixtima Heri Supriyanti Aloysius, ikut menghadiri perayaan misa syukur 200 tahun Konggregasi suster pasionis santo Paulus dari salib di Aula Susteran Pasionis Sekadau yang beralamat di jalan Rawak pada Minggu pagi 19 November 2017 lalu.
Misa syukur 200 tahun konggregasi pasionis dipimpin langsung oleh Pastor Kepala Paroki Santo Petrus dan Paulus Sekadau Pastor Kristianus, CP didampingi oleh Pastor David, CP. Misa syukur 200 tahun konggregasi suster pasionis di dunia ini berjalan khusuk.
Para suster Pasionis yang bertugas di masing-masing komunitas di seluruh wilayah indonesia juga ikut hadir dalam perayaan misa syukur 200 tahun kongregasi pasionis itu. Semua lagu-lagu dan bacaan injil yang dibawakan oleh anak-anak asrama seakan membawa umat pada pinggiran surga. Lagu-lagu yang dinyanyikan juga bagus, merdu dan indah. Umat yang hadir dalam misa syukur 200 tahun konggregasi suster pasionis di aula susteran ini tidak kurang dari 100 orang.
Kepala Provinsial Konggregasi Suster Pasionis santo Paulus dari salib Sr. Marsiana, CP dalam sambutannya menceritakan sejarah singkat tentang 200 tahun agregasi suster pasionis kedalam keluarga pasionis. Dari awal santo Paulus dari salib bercita-cita mendirikan suster pasionis aktif, tetapi karena kesehatannya tidak mendukung terwujudnya cita-cita tersebut sehingga tidak kesampaian untuk mendirikan suster aktif.
“Namun cita-cita dan kerinduan setelah 60 tahun kemudian disambut oleh Maria Magalena Frescobaldi Capponi. Sehingga pada 17 Maret 1815 lahirlah konggregasi suster Pasionis yang dirikan oleh Maria Magalena Frescobaldi Capponi di Firence – Italia Tengah,”katanya.
Dikatatakan suster Marsiana, Magalena adalah seorang ibu bangsawan yang berhati luhur dan mulia. Seorang ibu yang lemah lembut tetapi tegas. Apa yang dibuat oleh Magalena mengumpulkan gadis-gadis yang dengan bebas dan mau dibentuknya sehingga para gadis ini menadi bertobat.
Magalena mengajar dan menuntun mereka dengan berdevosi pada sengsara Yesus, katanya sekarang saya adalah manusia baru, lahir di atas kalvari dari Yesus tersalib dan maria berduka cita,” ujar suster Marsiana.
Menurut Suster Marsiana pendiri konggregasi Suster Pasionis adalah Maria Magalena Frescobaldi Capponi. Dan Santo Paulus dari Salib adalah Bapa spiritualitas suster pasionis menjadi seorang inspirator bagi Maria Magalena Frescobaldi Capponi dan para pengikutnya.
“Saat ini konggregasi suster Pasionis hadir di 27 negara. Lahirnya konggregasi Suster Pasionis mulai tahun 1817-2017. Untuk itu atas nama keluarga besar konggregasi suster pasionis saya mengaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada bapak bupati beserta ibu, bapak wakil bupati beserta ibu, pastor paroki st. Petrus dan paulus sekadau, umat sekalian yang telah mendukung terlaksananya misa syukur ini,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Sekadau Rupinus dalam sambutannya mengatakan tugas dan pelayanan para suster pasionis khususnya di kabupaten Sekadau sudah banyak dirasakan oleh umat terutama dalam bidang pembinaan dan pendidikan.
Disamping tugas utamanya adalah mengamalkan spritualitas dan menghayati panggilan dalam menjalankan Sabda Tuhan (Injil). Dengan demikian menurut Rupinus Pemerintah Kabupaten Sekadau merasa sangat terbantu dengan hadirnya berbagai karya yang dilakukan oleh para suster.
“Proficiat untuk konggregasi pasionis. Selamat merayakan agregasi 200 tahun konggregasi pasionis. Karya dan pelayanan sudah membantu masyarakat dalam banyak hal, terutama dalam hal pendidikan,” ujar Bupati Rupinus.
Bupati Rupinus juga dalam rangkaian kegiatan itu mengharapkan agar anak-anak di masa yang akan datang tumbuh sebagai harapan gereja dan mau terpanggil menjadi biarawan biarawati.
“Karena sekarang ini minat kemauan akan panggilan menjadi biarawan/ti semakin sedikit bila dibanding dengan profesi lain. Maka untuk itu saya mengajak anak-anak muda, adi-adik asrama agar tumbuh benih panggilan sejak dini.”pesannya kepada seluruh umat yang hadir.
Sementara itu Pastor Kristianus, CP dalam homilinya mengatakan, bahwa Tuhan memberikan sejumlah bakatdan talenta yang merupakan anugerah tuhan. Tuhan tidak suka, bila bakat-bakat kita tersimpan begitu saja tanpa diaplikasikan.
“Hari ini kita secara khusus merayakan misa syukur 200 tahun konggregasi suster pasionis. Mereka telah menelurkan bakat dan telantanya melalui karya dan pelayanan kepada sesama dan kepada tuhan. Proficiat untuk para suster pasionis," tutur Pastor Kristianus.(tjo)
Komentar