Sekilas Info

Berapa Batang Kayu Keluar Setiap Hari Dari Mahap, Bupati Berang di Bawa kemana?

  1. SEKADAU | Senentangnews.com- Hutan kabupaten sekadau dulu masih mengalami kekurangan sekitar 16 persen dari luas wilayah. Karena luas wilayah harus di imbangi oleh luasnya hutan sebagai daerah resapan. Dulu kecamatan Nanga Mahap ditetapkan sebagai daerah resapan. Kini Nanga Mahap yang konon katanya sebagai resapan kini sering banjir.

Hal ini di karenakan sudah gundulnya hutan, akibat penebangan hutan secara merajalela.Bagaimana tidak, disamping pembukaan lahan perkebunan penebangan kayu juga merajalela, penebangan hutan tentu memiliki andil kuat terhadap terjadi bencana banjir yang terjadi akhir-akhir ini,kata Dinus warga sekadau kepada awak media Sabtu (11/10) kemarin.

"Sebaiknya penebangan kayu segera dihentikan, berapa kebutuhan warga sekadau.kebutuhan tersebut perlu di hitung secara istimasi saja. Kalau memang istimasi kebutuhan pembangunan milik pemerintah maupun warga sudah bisa di atasi kenapa harus tebang hutan terus. Bukankah yang menikamti hasil adalah cukong-cukong saja bukan? atau oknum tertentu. Masyarakat tetap saja jadi korban apabila terjadi bencana. Hal ini perlu menjadi pikiran kita bersama terutama forkompimda kabupaten sekadau. Sebaiknya dihentikan saja hal ini tentu sebagai upaya untuk melihat reaksi masyarakat. Apakah dengan menghentikan penebangan kayu dari Mahap warga kesulitan cari kayu untuk bangunan atau tidak. Sebab cukong-cukong yang mengambilan untung bisa dihitung.yang dirugikan tetap saja orang banyak, saran Dinus.

Dengan berbagai dalih dan upaya lanjut Dinus, para cukong-cukong tersebut berlindung agar aktifitas tersebut tetap berjalan karena mereka yang memgambil untung. Bukan kah kalau kita lihat saat ini bahwa bangunan milik pemerintah tidak banyak lagi yang menguna kayu Belian. Hanya sebagian saja yang masih mengunakan kayu,sedangkan yang lainya sudah mengunakan cor dan bagian atas mengunakan rangka baja.Hal ini tentu sebagai upaya agar hutan-hutan tidak di tebang lagi dengan dalih kayu untuk bangunan. Apakah kayu belian hasil tebangan dari nanga Mahap Betul-betul hanya di jual sekadau saja. Sebagai warga kami patut curiga setiap hari bisa ratusan batang kayu tersebut di bawa keluar dari Mahap malam hari. Kemana para cukong-cukong itu menjual kayu asal Mahap? yang bisa menjawab itu hanya aparat," ucap Dinus.

Sementara itu ketika di konfirmasi kepada Kapolsek Nanga Mahap IPDA I Nengah Mulyawan melalui sort mesage send (sms) ia mengatakan bahwa kalau saol itu sebaiknya di tanya sama kapolres dan bupati saja bagaimana kebijakan mereka.

"Kalau saya kapanpun kalau ada perintah untuk menghentikan saya siap laksanakan, ucapnya singkat.

Sementara itu ketika di komfirmasi kepada bupati sekadau Rupinus melalui whapsapp ia mengatakan, bahwa dirinya tidak pernah memberikan rekomendasi tersebut. Kayu belian hanya khusus untuk sekadau. Bukan di salah gunakan seperti ini dan ia yakin di balik ini pasti ada yang bermain.

"Saya tidak pernah memberikan rekomendasi tersebut. Kayu belian hanya khusus di jual di sekadau dan untuk kebutuhan lokal bukan di bawa keluar. Saya yakin pasti ada yang bermain di balik semua ini" kesal bupati (tjo)

error: Content is protected !!