Sekilas Info

Diduga Akibat Limbah Sawit Bocor, Ikan Di Gonis Tekam Mati

(Ilustrasi)

SEKADAU | SenentangNews.com – Warga Desa Gonis Tekam kembali gusar. Pasalnya, limbah dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik PT. Multi Prima Entakai (MPE) yang berada di lokasi Permata Hijau Sarana (PHS) kembali bocor sehingga menyebabkan beberapa habitat yang ada di Sungai Tebelian Desa Gonis Tekam mati.

Dikarenakan kebocoran limbah yang bukan kali pertama terjadi, warga dari Dusun Sengkabang Melayang didampingi oleh Kepala Desa Gonis Tekam, Rijal Arafat dan Camat Sekadau Hilir, Hermanto mendatangi PKS MPE di PHS untuk meminta pertanggungjawaban atas kerusakan lingkungan yang telah dilakukan oleh PT. MPE, Minggu lalu (17/9)

Ketika ditemui di kantornya kepala desa Gonis Tekam Rijal Arapat menbenarkan bahwa memang ada ikan yang mati di sungai Tebelian wilayah Desa Gonis Tekam yang diduga akibat rembesan limbah PKS PT. MPE yang berlokasi di Desa Seraras.

“Saya terkejut saat mendapatkan laporan dari warga yang mengatakan adanya ikan mati di sungai, saya pun langsung mengontak Camat dan kemudian kami turun langsung ke lapangan untuk melihat apa yang terjadi. Memang benar, ikan di sungai mati, diduga karena limbah pabrik,” ucapnya.

Hanya saja, lanjutnya, permasalahan tersebut sudah diselesaikan antara warga dan pihak perusahaan. Namun Kades Gonis Tekam ini tidak menyebutkan seperti apa bentuk penyelesaian dari masalah tersebut.

Doni, salah satu warga Sekadau mempertanyakan ketegasan dari aparat setempat dalam penyelesaian kasus ini mengingat ini bukan kejadian pertama kalinya. Ia berharap penyelesaian masalah ini harus dilakukan setegas mungkin dan ia juga meminta kepada pihak terkait untuk seleksi ketat dalam pemberian ijin kepada perusahaan.

“Artinya ini ada unsur kesengajaan karena telah dilakukan berulang kali. Kedepannya, pihak terkait harus selektif dalam memberikan jin mungkin dengan cara pemlakukan pengevekan dengan setail sebelum proses iin diberikan karena ini menyangkut hajad hidup orang banyak dan juga nasib habitat yang ada di sekitar,” tuturnya.

Ketika awak media hendak mengkomfirmasi kepada Manajemen Perusahaan, Manager PKS sedang tidak berada di tempat.
Kepala Bidang Analisa Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sekadau ketika dikomfirmasi dengan cara dihubungi via telepon selular tidak menjawab. (Tjo/Uli)

error: Content is protected !!